Penanganan Losses yang Cermat Hasilkan Efisiensi

Penanganan Losses yang Cermat Hasilkan Efisiensi

Rakor LossesJAKARTA– Supply Loss Minyak Mentah maupun BBM menjadi perhatian bagi semua fungsi khususnya di Pengolahan dan fungsi Pemasaran & Distribusi, karena tingginya angka losses berdampak terhadap kerugian yang akan diterima oleh perusahaan sehingga tidak banyak memberikan kontribusi bagi profit.

 

Untuk memecahkan masalah tersebut, fungsi Integrated Supply Change (ISC) melangsungkan Rapat Koordinasi Penanganan Supply Loss Minyak Mentah, Intermedia dan BBM yang diikuti oleh tim manajemen dari masing-masing unit pengolahan di berbagai wilayah, pemasaran dan fungsi keuangan.

 

Rakor yang berlangsung di lantai Ground Kantor Pusat Per­tamina, Rabu (3/6) ini adalah bagian dari proses kerja dari tim Pembenahan Tata Kelola Arus Minyak (PTKAM) untuk me­lihat success story dan inisiasi yang bisa mengurangi terjadinya losses.

 

Direktur Umum & SDM Pertamina Dwi Wahyu Daryoto menyampaikan, kinerja Pertamina pada triwulan 1 tahun 2015 bulan Januari-Februari posisi laporan keuangan masing-masing loss USD 110 juta. Tetapi pada bulan Maret bisa mendapatkan keuntungan sekitar USD 240 juta. Jadi untuk TW 1 kinerja Pertamina positif dengan nilai laba USD 28 juta.

 

“Kontribusi dari efisiensi itu sangat besar termasuk dalam hal penanganan losses baik dari tim pengolahan, pemasaran maupun dari fungsi ISC yang angkanya kurang lebih men­capai USD 60 juta demikian juga dari sentralisasi dari procurement mencapai USD 29 juta,” ungkap Dwi Wahyu.

 

VP Quality System & Knowledge Management Pertamina, Faisal Yusra yang bertindak sebagai Ketua tim PTKAM berharap Rakor ini sebagai bagian dari strategi management perusahaan untuk meningkatkan awareness dari para pelaksananya sehingga bisa memitigasi terjadinya losses. Dengan berkurangnya angka-angka losses, tentunya profit bagi perusahaan akan meningkat.

 

“Tahun 2014 lalu kita sudah kehilangan sampai USD 535 juta yaitu hampir Rp 6 triliun lebih. Sesuai dengan arahan direksi, kita berharap dapat mengurangi losses sampai dengan USD 200 juta. Upaya-upaya untuk peningkatan kinerja berbasis kepada penurunan  losses ini menjadi suatu hal yang strategis di perusahaan,” lanjut Faisal.

 

Sementara itu, Manager Crude & Black Intermediate Dom Opt Pertamina, Benny Rosali Matcik juga mengharapkan dengan adanya sinergi dari semua fungsi yang terkait, volu­me supply loss minyak mentah yang sekarang pada TW 1 ini 0, 3 persen bisa turun dari 0,3 persen untuk bisa menunjang efisiensi perusahaan.•IRLI

Share this post