JAKARTA - Sebagai salah satu lapangan mature, PT Pertamina EP (PEP) Asset 2 Pendopo Field mengawali 2018 dengan kinerja produksi positif selama Januari dan Februari, kemarin. Hal tersebut dibuktikan lewat capaian produksi sebesar 2.617 barel minyak per hari (BOPD) atau 103,6% dari target RKAP dalam dua bulan itu sebesar 2.525 BOPD.
Sementara produksi gas melejit ke angka 272,64 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) atau 112,66% dari target (242,00 MMSCFD). “Kinerja produksi sepanjang dua bulan tersebut melampaui raihan 2017 lalu. Yakni, minyak sebanyak 2.393 BOPD dan gas 269,30 MMSCFD,” papar Heri Aminanto Field Manager Pendopo.
Lebih lanjut Heri menjelaskan bahwa langkah-langkah yang ditempuh Pendopo Field dalam menuai produksi tersebut, antara lain dengan melakukan optimalisasi dan stimulasi sumur injeksi, serta konversi pompa dari SRP (sucker rod pump) ke ESP (electrical submersible pumps) di Struktur Sopa supaya mendapatkan rate fluida yang lebih besar. “Kami juga melakukan reparasi sumur di Struktur Benuang dengan perforasi salah satu zona produksi di kedalaman 1.800 meter berupa batupasir (sandstone), Formasi Talang Akar (TAF). Setelah dilakukan reparasi dan pengetesan produksi sumur tersebut memiliki potensi gas 1 MMSCFD dan minyak/kondensat 30 BOPD,” tambah Heri.
Terkait upaya peningkatan efisiensi kinerja fasilitas produksi, baik dari sisi waktu maupun biaya ditempuh lewat dua kegiatan. Pertama, peningkatan gas sales Musi dengan mengoperasikan Well Head Compressor (WHC) yang sebelumnya digunakan untuk own use di Struktur Sopa sebesar 1,5 MMSCFD. Kedua, mengupayakan penurunan losses pengiriman minyak dari Struktur Musi ke Sopa sebesar 5% dengan pengoperasian wash tank no.5 & skimmer tank no.4 di stasiun pengumpul (SP) Sopa, serta losses pengiriman minyak dari struktur Jirak ke pusat pengumpul produksi (PPP) Pengabuan sebesar 2% dengan pengoperasian tangki no.502 di PPP Pengabuan.
Menurut Heri, dalam rangka menjaga produksi tetap stabil hingga akhir 2018, Pendopo Field akan menjalankan program reaktivasi sembilan sumur suspend dengan target minyak 310 BOPD dan gas 16,2 MMSCFD di Struktur Musi. Selanjutnya, untuk menambah produksi gas baik yang low pressure (LP) maupun medium pressure (MP) akan dilakukan perawatan sumur di Musi Timur (MSI). Selain itu, direncanakan juga reaktivasi sembilan sumur suspend dengan target minyak 345 BOPD dan gas 6 MMSCFD di Struktur Benuang.
Heri menjelaskan, di samping aktivitas di atas penambahan produksi juga diupayakan melalui pengaturan rate injeksi pada sumur injeksi di Struktur Sopa untuk mencegah terjadinya breakthrough air terproduksi pada sumur-sumur produksi. “Hal lain yang tidak kalah penting adalah kegiatan monitoring tekanan bawah permukaan (pressure maintenance) dengan memperbaharui pengukuran BHP (bottom hole pressure), menjaga low & off produksi Pendopo di bawah 10 %, dan menjaga kehandalan pompa injeksi untuk mempertahankan produksi minyak di Struktur Jirak,” imbuh Heri.
Sepanjang 2017, Pendopo Field meraih beberapa penghargaan baik level nasional maupun internasional, di antaranya: Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Muda dari Kementerian ESDM, penghargaan Special Award dalam ajang Seoul International Invention Fair, penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama dari Kementerian ESDM untuk pencapaian Jam Kerja Selamat (zero accident), penghargaan Gold pada penilaian Sistem Manajemen Pengamanan, dan meraih ISRS-7 level 6.•DIT. HULU