JAKARTA- JOB Pertamina – Golden Spike Indonesia Ltd. akhirnya menyusul menerapkan SAP sebagaimana yang sudah diterapkan di anak perusahaan dibawah PHE lainnya. “Ini merupakan suatu quantum leap bagi kami, karena kami banyak keterbatasan secara sistem, yang selama ini manual, mulai sekarang bisa menerapkan sistem MySAP. “
Demikian dikatakan GM JOB Pertamina – Golden Spike Indonesia Ltd. Akhmad Tri Budi Prabowo usai acara Go Live Implementasi ERP JOB Pertamina – Golden Spike Indonesia Ltd. di kantornya Menara Rajawali, kawasan Mega Kuningan Jakarta, Rabu (3/6). Hadir pula antara lain VP IT Solutions CSS Bambang Rudi dan Senior Manager ICT PHE Dwi Budhi.
Akhmad berharap dengan MySAP semuanya bisa tersistem dan tertata dengan baik. “Dengan sistem yang sudah otomatik, seharusnya juga menjadi lebih efisien.”
Bambang Rudi menyatakan, Go Live ini merupakan wujud kerja sama antara CSS, PHE dan JOB Pertamina-Golden Spike Indonesia Limited untuk bisa menerapkan sistem ERP. Karena pada prinsipnya ERP ini bukan proyek yang dominan pada IT, tetapi memang dari proses bisnis. “Jadi memang keterlibatan teman-teman bisnis cukup tinggi sekali terhadap keberhasilan implementasi ERP ini,” kata Rudi.
Go Live implementasi ERP adalah suatu awal dari perjalanan untuk menerapkan satu sistem terkait dengan proses bisnisnya. “Karena sistemnya bagus tidak sekadar sistem itu ada, tetapi juga bagaimana kita sama-sama memanfaatkannya,” lanjut Rudi. “Sebab yang kita lihat adalah content-nya.“
Dwi Budhi mengatakan, SAP ini merupakan sistem yang world class. Maka kepada SKK Migas, Dwi Budhi menyatakan bahwa semua di PHE dan anak perusahaan PHE harus world class. “Sehingga jika kita perbandingkan, tidak akan kalah. Tetapi bagaimana suatu sistem yang baik ini dijalankan dengan konsep minimalis,” tutur Dwi Budhi.
Dwi Budhi juga mengingatkan bahwa keberhasilan implementasi ERP ini tergantung pada sumber daya manusianya. “Kita harus betul-betul real time. Kalau ada dokumen bisa kita trace. Dokumennya ada dimana dan prosesnya sudah sejauhmana. Keterlambatan di salah satu fungsi akan mengganggu proses berikutnya. Itulah yang akan di-handle oleh SAP. Jadi keberhasilan impelementasi ini akan tergantung pada sumber daya manusianya,” tegas Budhi.•URIP