Pengeboran Sumur Eksplorasi Kumis #2 Dimulai

Pertamina _Eksplorasi _KumisJAKARTA -   PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE),  menargetkan bisa menambah produksi minyak di Blok Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Riau  tahun ini melalui persiapan pengeboran sumur Kumis pada kuartal IV 2017. Persiapan pengeboran sumur baru sudah mencapai tahap akhir dan diproyeksikan November 2017 kegiatan pengeboran sudah dimulai.

 

Nana Heriana, General Manager PHE Siak-Kampar, mengatakan sumur Kumis diperkirakan memiliki cadangan terambil sebanyak 2.10 MMBO. Dengan keberadaan sumur Kumis, perusahaan akan semakin melampaui target Work Program & Budget (WP&B) yang ditetapkan bersama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) maupun RKAP perusahaan untuk Blok Siak.

 

Blok Siak merupakan blok baru yang dikelola Pertamina pada 2014 yang diambil alih dari PT Chevron Pacific Indonesia. Lapangan yang dikelola Blok Siak  saat ini terdiri dari dua lapangan aktif yaitu Lapangan Batang  dan Lapangan Lindai. Satu lapangan lainnya yaitu Manggala South di kelola oleh CPI. Ada beberapa lapangan lainnya yang tidak aktif saat ini yaitu Buaya, Tanjung Medan, Jingga, Kelabu dan Rintis dengan total luas wilayah kerja sekitar 2.484 km2.

 

Hingga saat ini performa dan kinerja Blok masih memenuhi harapan karena penurunan (decline) produksi yang diperkirakan mampu ditahan oleh PHE. Menurut Nana, pada 2014 produksi di Blok Siak rata-rata mencapai 1.931 Barel Oil Per Day (BOPD). Jika berdasarkan perhitungan decline yang cukup tinggi karena  produksi bisa turun mencapai  sekitar 1.780 BOPD, namun hal itu tidak terjadi karena sejak dioperasikan PHE, produksi di Blok Siak pada 2016 mencapai 1.883 BOPD.

 

“Tahun ini, sampai per Agustus rata-rata produksi 1.998 BOPD  dengan well service dan steam huff & puff, padahal target WP&B Blok Siak Tahun 2017 hanya sebesar 1.855 BOPD. Sehingga realisasi produksi sudah diatas target yang ditetapkan. Masalah umum kepasiran di banyak sumur di lapangan Batang sudah kami atasi dengan cara modifikasi pompa subsurface,” katanya.

 

Dengan keberadaan sumur Kumis yang saat ini dalam tahap penyiapan site, kapasitas produksi Blok Siak diharapkan terus meningkat. Perusahaan memproyeksikan sumur Kumis bisa menyumbang minyak sebanyak 200-300 barel. “Dengan cadangan yang ada, kami proyeksikan tambahan produksi rata-rata 200-300 BOPD,” kata Nana.

 

PHE Siak juga akan fokus mengembangkan lapangan Batang, yang sampai saat ini pengembangannya masih belum optimal. Menurut Nana,  jenis minyak berat yang berada di lapangan Batang menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya produksi di sana, namun perusahaan sudah mempersiapkan langkah khusus untuk bisa memaksimalkan produksi di Batang.

 

“Lapangan Batang itu sebenarnya primadona di Blok Siak, dari data yang ada sampai sekarang baru 13% dari cadangannya yang terambil,” jelas Nana.•PHE

Share this post