Bengkulu – “Uang yang dibakar selama satu tahun sekitar Rp 300 triliun bisa untuk membangun 3 sampai 4 kilang,” demikian disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Data dan Informasi, Pusdatin ESDM Ir Saleh Abdurrahman MSc dalam diskusi CEO Media Conference di Hotel Santika, Bengkulu, Jumat (7/2).
Diskusi yang membahas tentang Ketahanan Energi di Tahun Politik tersebut juga dihadiri oleh Direktur Hulu Pertamina, Muhamad Husen, Sekretaris SKK Migas Gde Pradnyana dan Direktur Operasi PLN.
Dalam diskusi tersebut, Direktur Hulu Pertamina Muhamad Husen menggarisbawahi apa yang disampaikan Saleh Abdurrahman. Dimana uang yang “dibakar” tersebut merupakan BBM bersubsidi yang saat ini kebutuhannya lebih tinggi daripada produksi di dalam negeri. “Bayangkan setiap harinya Pertamina harus menyiapkan uang dolar untuk mengimpor BBM,”katanya.
Menurutnya impor minyak meningkat karena pertumbuhan konsumsi BBM nasional tidak bisa diikuti dengan kenaikan produksi minyak nasional.
”Kita menyadari Indonesia dari hari ke hari terutama konsumsi BBM semakin meningkat seiring peningkatan sepeda motor setiap tahun. Karena itu untuk mengimbanginya perlu memaksimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan, termasuk geothermal yang potensinya sangat besar di tanah air,”pungkas Husen.•DSU