JAKARTA – Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mendapat kehormatan untuk menyampaikan orasi ilmiah di kuliah khusus, Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) XIII yang digelar oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Kamis, (22/8).
Orasi tersebut bertajuk “Membangun Portofolio Energi Nasional-Pertamina : Overview dalam Pengembangan R & D dan Energi Baru Terbarukan". Dalam orasinya Karen membahas tentang filosifi Pertamina terhadap pengelolaan sumber daya energi, Research and Development (R&D) di Pertamina, serta berbagai inisiatif Pertamina dalam pengembangan energi baru terbarukan.
Karen mengungkapkan bahwa Pertamina, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sebagai perusahaan energi, maka reserach and development menjadi kebutuhan yang mutlak. R & D menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pengembangan proyek dan teknologi center. Project dan technology center menjadi pondasi untuk mencapai aspirasi Pertamina 2025.
“Di sektor hulu, menjadi sebuah keniscayaan bagi Pertamina untuk senantiasa mengambangkan Technology Research & Development Activities. Di bisnis hilir (pengolahan), Pertamina berkomitmen untuk mengembangkan research & development,” ucap Karen dalam orasinya di Auditorium LIPI.
Sejumlah kolaborasi reserch & technlogy telah dilakukan oleh Pertamina, seperti Catalyst Synthetis : Hydrotreating for oil refining, Catalyst for biofuel refining yang bekerja sama dengan ITB, Biofuel dan Lube Base (NOC/IOC), Surfactane for upstream and refining application (Lemigas, ITB, dan IPB), Algae to Oil (LIPI, ITB, dan BPPT), Gasfield Petroleum Condensate (GPC) for household and industry (UNSRI), dan Petroleum, Petrochemicals testing (Intertek, SGS, Corelab, Universities).
Karen menyadari bahwa sampai dengan saat ini Pertamina belum sepenuhnya memiliki R & D yang well establish sebagaimana yang dimiliki oleh perusahaan migas kelas dunia lainnya. Menurutnya kegiatan R & D masih bersifat sektoral di masing-masing Direktorat.
“Silabus R & D sudah dimasukkan ke dalam silabus Corporate University yang diharapkan mampu mengubah mind set pekerja akan bisa melaksanakan proyek yang andal, tepat waktu dan sesuai budget,” ungkap Karen.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Prof.Dr.Ir. Gusti Muhammad Hatta, Kepala LIPI, Prof. Dr. Lukman Hakim serta para peneliti senior dan pejabat lainnya. Kepala LIPI, Prof. Dr. Lukman Hakim, mengatakan Karen dipilih untuk memberikan orasi ilmiah, karena dinilai sebagai perempuan paling berpengaruh di Industri minyak dan gas (Migas) dunia versi lembaga training dan event Terrapinn yang berbasis di London, Inggris. Karen menjadi eksekutif urutan pertama versi lembaga tersebut, dibawah kepemimpinan Karen, Pertamina menduduki urutan ke 122 dalam jajaran Fortune 500 bersanding dengan perusahaan-perusahaan terbaik dunia.
“Tak hanya itu saja, berbagai prestasipun diraihnya sejak menduduki jabatan Direktur Utama pada 5 Februari 2009 hingga saat ini,” ungkap Lukman Hakim.
Dalam rangkaian perayaan hari ulang tahun LIPI ke 46 tersebut, LIPI juga memberikan pengahargaan Sarwono Prawirohardjo (Sarwono Award) XIII tahun 2013 kepada Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, seorang astronomi-astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). “Sarwono Award merupakan wujud apresiasi LIPI kepada prestasi ilmiah serta dedikasi yang telah dicapai oleh ilmuan tanah air di kancah nasional maupun internasional,” imbuh Lukman Hakim.