SAMARINDA – Siap tingkatkan produksi migas Pertamina EP, Field Sangasanga dengan bangga meresmikan Sumur Under Mahakam Muara (UMM) bersama Walikota Samarinda (14/8), di kawasan RIG D700 Sumur UMM-01.
Sangasanga Field Manager, Hanief Jauhari menjelaskan, sejak tahun 2012, SKK Migas sudah memetakan beberapa kawasan potensi penghasil minyak bumi di kawasan Sangasanga. Salah satunya masuk dalam kelurahan Bantuas, kecamatan Palaran tepatnya di Muara Mahakam. Dari kawasan ini disebutkan pada tahun anggaran 2014-2015 Pertamina EP akan membangun enam buah sumur baru. “Saat ini satu sumur untuk percobaan.Jika hasilnya bagus akan dilanjutkan pengeboran lima sumur lagi,” ujarnya.
Untuk di kawasan Samarinda, proyeksi pembangunan sebanyak enam sumur akan menghasilkan masing-masing sekitar 200 barel minyak bumi perhari atau sekitar 1.200 barel perhari bisa dibukukan dengan enam sumur yang akan beroperasi normal. Namun angka tersebut merupakan target minimal, seperti beberapa sumur potensial yang sanggup menghasilkan minyak bumi hingga 4.000 barel per hari. “Berdasarkan hasil penelitian tim geologi, potensi di UMM ini sangat besar. Seperti raksasa yang sedang tidur,” tambahnya.
Untuk sistem pengeboran sendiri merupakan teknologi terbaru karena bentuk pipa akan menyamping atau berada tepat di bawah Sungai Mahakam. “Biasanya hanya vertikal saja, karena sumber minyak berada di bawah Sungai Mahakam, dan mesin pengemboran berada di darat. Jadi harus vertikal kemudian horizontal ke samping,” jelasnya.
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengaku bangga dan sangat mengapresiasi, karena setelah dipegang Pertamina EP, hasil pengeboran sumur meningkat. “Anak bangsa jika diberi kesempatan, bisa berkarya lebih baik,” sebutnya.
Kontribusi Field Sangasanga kepada daerah diharapkan bisa meningkatkan pendapatan daerah. Pada 2013, Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil (DBH) dari kegiatan Hulu Migas sudah mencapai Rp451,5 miliar, masing-masing dari minyak bumi sebesar Rp334,1 miliar dan gas bumi sebesar Rp117,3 miliar. “Dengan adanya enam sumur baru, bisa meningkatkan APBD Samarinda hingga 15 persen,” harap Syaharie Jaang.
Dana inilah yang digunakan untuk melakukan pembangunan di Samarinda. Seperti pembangunan infrastruktur, sosial, kesehatan, pendidikan den lain-lain. “Multiplier effect yang baik dan positif bagi kemajuan Samarinda,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pemkot Samarinda beserta pemerintahan di bawahnya dan warga sekitar harus bersinergi saling mendukung dengan Pertamina EP. “Jangan sampai komunikasi terputus terutama dengan warga. Bila ada kendala bisa langsung berkomunikasi dengan Pemkot Samarinda melalui Lurah atau Camat setempat,” tegas Syaharie Jaang.
Selain itu, perusahaan juga memberikan kontribusi dalam bentuk CSR sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan empowerment dari segi ekonomi warga serta kelestarian lingkungan hidup di sekitar area produksi.• LR99/DeniKP