Jakarta -National Center Sustainability Reporting (NCSR) kembali mengadakan acara perhelatan Sustainability Reporting Awards (SRA) 2016 yang diselenggarakan pada Rabu (14/12) lalu. Acara tersebut merupakan apresiasi terhadap perusahaan berkinerja positif melalui laporan berkelanjutan.
Direktur Eksekutif NCSR, Ali Darwin, menyebut dalam konteks lingkungan, laporan berkelanjutan dapat fokus pada kebijakan perusahaan mengatasi mitigasi dampak lingkungan, efisiensi konservasi dan energi, serta gas rumah kaca.
Deputi Pengembangan Badan Perencanaan (Bappenas), Subandi, mengatakan penerbitan laporan berkelanjutan untuk mengidentifikasi 17 berkelanjutan tujuan pembangunan, dilaksanakan sejumlah perusahaan. “Pembangunan berkelanjutan tidak sekedar tanggung jawab pemerintah, perlu kontribusi nyata dunia bisnis,” tegas Subandi.
Terdapat 120 perusahaan menerbitkan laporan berkelanjutan di Indonesia, namun ajang SRA tahun 2016 hanya melibatkan 55 perusahaan, dimana 14 di antaranya adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan 2 (dua) perusahaan dari Bangladesh. SRA 2016 dibagi dalam sembilan kategori yang antara lain meliputi jasa keuangan, pertambangan dan logam, laporan gabungan, gas dan minyak bumi, infrastruktur, usaha kecil dan menengah (UKM), dan luar negeri.
“Mudah-mudahan lebih banyak perusahaan sadar kalau laporan berkelanjutan sangat penting untuk membangun dan mengembangkan bisnis bersama pemangku kepentingan,” harap ketua juri SRA 2016, Sarwono Kusumaatmadja.
Pada kompetisi tahun ini, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) sebagai second runner up untuk kategori The Best kategori oil and gas. Penghargaan yang diraih oleh PEPC diharapkan dapat memacu kinerja perusahaan lebih baik ke depannya dengan menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan.•PEPC