Jakarta - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) kembali mengadakan sharing knowledge di ruang Banyu Urip gedung Patra Jasa, pada (29/7). Acara berbagi pengetahuan kali ini bertema “Operations Integrity Management System (OIMS) Overview” yang dibawakan oleh Elviera Putri dari fungsi HSSE.
Dalam kesempatan tersebut, Elviera menjelaskan OIMS digunakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Menurut Elviera, budaya safety & operations integrity merupakan core value yang lahir dan dibangun sejak awal dalam organisasi. Budaya ini terus dikembangkan dan dikuatkan selama waktu berjalan dan embedded di semua tingkatan. Setiap orang mempunyai tanggung jawab dan terlibat di dalamnya. Budaya tersebut juga mempengaruhi tingkah laku pekerja dalam safe behaviours secara internal. Namun budaya ini harus dimulai dan diakhiri dengan leadership.
“Leadership yang akan menentukan sistem bisa berjalan dengan baik. Leadership merupakan dasar kunci untuk mencapai SSH&E excellence,” ujarnya.
Pimpinan mempengaruhi budaya dengan cara mengatur ekspektasi, membangun struktur, membagi ilmu, menunjukkan komitmen, melaksanakan tugas, dan akuntabilitas. Leadership berasal dari semua lini mulai dari supervisor, manager, para pekerja, dan kontraktor. Adanya leadership juga memfasilitasi self-assessment dan pengembangan berkelanjutan. “Oleh karena itu, elemen pertama pada OIMS adalah manajemen leadership, komitmen, dan akuntabilitas,” tambah Elviera.
Industri migas mengandung banyak risiko, hingga EMCL harus bisa mengelola risiko-risiko tersebut. Sejak sistem OIMS diterapkan mulai 1992 serta dikembangkan, maka angka Total Recordable Incident Rate (TRIR) mengalami penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun. OIMS merupakan sistem yang digunakan oleh EMCL secara sistematis, terstruktur dari suatu kerangka untuk mengelola dan mengurangi risiko SSH&E. OIMS juga menjadi komitmen korporat yang melibatkan pemilik usaha dan dilakukan untuk memenuhi ISO 14001, OHSAS 18001, serta operasi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan ketentuan hukum SSH&E.
OIMS terdiri dari 11 elemen, di antaranya manajemen kepemimpinan (management leadership), komitmen dan akuntabilitas serta asesmen risiko dan manajemen (risk assessment & management).
Setiap elemen dalam OIMS mempunyai tugas dan tujuan masing-masing yang dijelaskan secara rinci oleh Elviera. Sebagai contoh elemen risk assessment & management yang ditujukan untuk melakukan identifikasi, evaluasi, pemahaman, dan pengawasan terhadap operation integrity risk yang rapi dan teratur. Elemen ini juga menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dalam mencegah atau mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan (potential incidents).
Di akhir acara, Elviera menyimpulkan, budaya kuat safety & operations integrity adalah hal penting untuk SSH&E excellence. Komitmen manajemen & leadership pun menjadi kunci keberhasilan sistem manajemen SSH&E. “Untuk pengembangan berkelanjutan, diperlukan pendekatan sistematik dengan self assessment secara berkala oleh pimpinan dan ahlinya; memiliki manajemen lini yang akuntabel dan efektif untuk mengelola risiko; serta strong leadership dan komitmen di semua tingkat dalam organisasi akan membuahkan eksekusi yang baik.
Sharing knowledge dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi secara terbuka.•PEPC