PEPC Terima Kunjungan Tim UI di Banyu Urip

PEPC Terima Kunjungan Tim UI di Banyu Urip

UI_pepcBOJONEGORO - Sebagai tanggung jawab Pertamina EP Cepu kepada stakeholders, PEPC menerima kunjungan  tim dari Universitas Indonesia (UI) untuk memberikan  update kemajuan dalam Proyek Pengembangan Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro. Kunjungan berlangsung pada  Kamis – Jumat (26-27/6). Tim dari UI dipimpin  Rektor UI Prof. DR. Muhammad Anis dan Dekan FT- UI  Prof. DR.  Dedi Priadi.  Sementara  dari PEPC hadir Direktur Utama PEPC  Amril Thaib Mandailing berikut jajaran manajemennya.

 

Dalam kesempatan ter­sebut Amril  Thaib Mandailing  menyatakan, kemajuan  Proyek Banyu Urip atau EPC 1 sudah mencapai 90%. “Kami berharap  mudah-mudahan di akhir November 2014  sampai di akhir  Februari 2015, first oil sudah bisa kita  implementasikan,” kata Amril.

 

Begitu selesai pada Feb­ruari  atau Maret 2015 secara bertahap, produksi akan dinaikkan secara ber­tahap. Mulai dari 60.000 barel/hari, hingga akhirnya mencapai puncak 165.000 barel/hari pada  Agustus 2015. Setelah itu masih ada peluang lagi untuk meningkat dari 165.000 barel/hari ke 185.000 barel/hari.

 

Proyek EPC 1 melibatkan 5.200 tenaga kerja. Di EPC 5 yang  masih satu paket dengan EPC 1, ada sekitar 3.000 tenaga kerja. Total  sekitar 8.000 orang. Jumlah tersebut belum termasuk  yang bekerja di proyek pipa bawah laut dan  menara tambat.

 

“Diperkirakan  pemasukan yang akan didapat  EPC 1 ini  dengan tingkat produksi normal 165.000 barel/hari dikalikan harga minyak mentah 103 dollar/barel, akan didapat 16.995.000 dollar AS,” rinci Amril.

 

Sementara Rektor UI Prof. Muhammad Anis me­ngatakan bahwa ada keinginan  stakeholders untuk membangun kemandirian bangsa. “Kami merasa perlu ada sinergi antara pelaksana  yang ada di bidang  industri dengan kami yang ada di perguruan tinggi, supaya bisa bersatu dan memberikan yang terbaik untuk kepentingan bangsa ini,” kata Anis.

 

Anis juga mengatakan dengan kunjungan ini, mereka bisa melihat  di area mana saja  ahli-ahli dari UI bisa memberikan kontribusinya. “Kita juga harus bisa mem­bangun kerja sama dengan perguruan tinggi lain supaya saling memperkuat,” tegas­nya.

 

Anis mengakui UI sudah punya sejarah  kerja sama yang panjang dengan Pertamina, sementara Pertamina pun selalu peduli dengan pendidikan. “Kami melihat ini sebagai peluang yang baik untuk mewujudkan sinergisitas untuk mencip­takan kemandirian bangsa,” ujarnya.•URIP

Share this post