Zaman menyaksikan
Kau dibutuhkan, namun kerap disisihkan
Sepanjang hidup dinomorduakan, tanpa boleh bertanya
Mengapa…
Itulah cuplikan bait puisi yang dibacakan Plt. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati ketika tampil pada peringatan Hari Satra Indonesia, di Balai Pustaka, Jakarta, pada Selasa (3/7/2018). Dengan bersahaja, ia membacakan puisi berjudul Pilihan di Tanganmu, karya Duhita Hayuningtyas. Puisi itu bercerita tentang sebuah dilema hidup yang dijalani oleh seorang wanita. Bagaimana keberadaan seorang wanita sangat dibutuhkan namun sering dipandang sebelah mata.
Tak hanya Nicke, Sunarso selaku Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) dan Ira Puspadewi selaku Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry turut membaca puisi juga dalam acara yang dirangkai dengan peresmian Istana Peradaban Balai Pustaka tersebut.
Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji mengatakan, Istana Peradaban Balai Pustaka adalah salah satu bentuk komitmen BUMN ini untuk menghadirkan platform kesusasteraan satu atap di Indonesia.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengapresiasi kontribusi direksi BUMN dalam peringatan Hari Sastra Indonesia serta peresmian Istana Peradaban Balai Pustaka tersebut.
“Ini menjadi sebuah bukti bahwa kekuatan sebuah bangsa juga tak terlepas dari kemampuan mereka mengelola soft power-nya. Salah satu soft power yang Indonesia punya adalah sastra. Melestarikan sastra Indonesia sama dengan menjaga peradaban bangsa,” tutur Fajar.•HARI/ft. KUN