Perpisahan Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang: Kita adalah Teamwork

Perpisahan Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang: Kita adalah Teamwork

1-memeory -1Pada 3 Februari 2017 lalu, Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang resmi mengakhiri masa tugasnya sebagai Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Banyak prestasi yang berhasil ditorehkan oleh mantan direksi tersebut untuk kemajuan Pertamina dan taksedikit pula rekam jejak ilmu yang mereka wariskan bagi parainsan Pertamina sebagai generasi penerus.

 

JAKARTA - Bertempat di Lantai M Kantor Pusat Pertamina, Rabu (3/5) acara Perpisahan Mantan Direksi Pertamina, Dwi Soe­tjipto dan Ahmad Bambang berlangsung akrab. Ratusan pekerja hadir di ruangan untuk memberikan apresiasi pada ke­dua tokoh tersebut, termasuk jajaran direksi, komisaris Pertamina dan anak perusahaan serta para pekerja.

 

Selama acara berlangsung, sering kali gelak tawa bergemuruh akibat lontaran-lontaran canda duo arek Jawa Timur itu. Ditambah sang moderator, Ratna Dumila -yang juga berasal dari Jawa Timur- berhasil membawa suasana akrab semakin mengalir.

 

Dwi Soetjipto telah menjabat se­bagai orang nomor satu di Pertamina sejak 28 November 2014 meng­gantikan Karen Agustiawan yang me­ngundurkan diri. Selama dua tahun tiga bulan menjabat, banyak prestasi yang berhasil disemaikan oleh Dwi Soetjipto. Di antaranya, melakukan pembubaran Petral, kebijakan BBM Satu Harga dan terutama mampu mendongkrak laba Pertamina tahun 2016 di atas Rp 40 triliun yang me­lebihi laba Petronas.

 

“Saya banyak belajar dari para pimpinan di Pertamina dan para pen­­siunan Pertamina untuk mem­bahas permasalahan yang mesti diselesaikan. Kita bekerja secara teamwork sehingga menghasilkan lima pilar strategis sebagai pondasi kita membawa perubahan yang lebih baik bagi Pertamina,” ungkap Dwi Soetjipto yang saat ini menghabiskan waktu untuk kegiatan sosial dan mengajar silat.

 

Lain halnya dengan Ahmad Bam­bang. Pria yang telah mengabdi di Pertamina selama 29 tahun ini sekarang mendapat amanah di Kementerian BUMN. Di sela waktunya ia juga menyi­bukkan diri dengan menulis buku dan mengajar di beberapa Universitas.

 

Semasa menjabat se­bagai Direktur Pema­saran Pertamina, ia menelurkan beberapa produk yang suk­ses di pasaran seperti Pertalite, Dexlite, Pertamax Turbo, dan Bright Gas 5,5 Kg. Baru pada 21 Oktober 2016 ia diamanahi menjadi Wakil Direktur Utama Pertamina. Ia juga yang mengusung konsep marketing kreatif dan gila untuk meningkatkan revenue perusahaan.

 

“Ide gila adalah bagai­mana kita berpikir liar, berani mengeksekusi karena dari dulu orang punya konsep tapi tidak berani eksekusi. Namun ketika melakukan eksekusi, tidak boleh melanggar aturan hukum, norma agama dan kemasyarakatan,” tutur Ah­mad Bambang yang kini tengah sibuk dengan buku barunya.

 

Ahmad Bambang melun­curkan bukunya yang berjudul “d’Gil! Marketing: Think Like There Is No Box - CRAZY Method to Succeed in The Discrupted Work” bertepatan dengan 5th Jakarta Marketing Week 2017. Buku ini memuat teori d’Gil! (CRAZY) Marketing yang berisi mengenai strategi marketing yang tidak biasa atau dengan kata lain “gila”.

 

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Massa Manik sangat mengapresiasi pencapaian dan kinerja yang telah berhasil dilakukan oleh kedua mantan direksi tersebut. Massa Manik memastikan dirinya akan melanjutkan kesuksesan kinerja direksi sebelumnya. Karena itu, hal pertama yang dilakukannya setelah menduduki posisi Direktur Utama Pertamina adalah bertemu dengan mantan di­reksi yang telah memberikan dedikasi dan karya terbaik untuk Pertamina.

 

“Pertamina dari waktu ke waktu terus berkembang dengan tantangan yang ber­beda-beda pula. Karena itu kita mesti siap menghadapi segala perubahan dan tan­tangan yang akan terjadi saat ini dan di masa yang akan datang,” tegas Massa Manik.•IRLI

Share this post