LHOKSEUMAWE – Perta Arun Gas (PAG), PLN beserta consortium pelaksana pembangunan PLTMG Arun 2 melakukan joint survey meeting untuk rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun 2 dengan kapasitas 250 MW, di Main Office dan Plant Site PAG, pada Selasa (18/9/2018).
Joint survey meeting ini dilakukan guna membahas jalur pipa gas yang akan digunakan, gate dan check valvenya, electric heater maupun posisi metering Custody Transfer yang merupakan salah satu material long lead items untuk pembangunan PLTMG 2 Arun tersebut. Meeting ini dihadiri oleh PAG, PLN UIP Kitsum, UPP Kitsum 1, PLN Divisi SGBM, PLN Pusenlis, Consortium Wika- Tsk-Sewatama.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati dua alternatif lokasi untuk jalur pipa supply gas yang akan digunakan. Usulan jalur pipa gas tersebut menggunakan sumber fuel gas dari send out gas line (Outlet ORV) dengan memanfaatkan 20” existing future connection yang sudah disiapkan. Kemudian, gas dialirkan ke heater yang dilewatkan PCV dengan menggunakan pipa 12” untuk me-maintenance temperature maupun pressure sesuai spesifikasi yang disetujui.
Selain itu, PLN juga meminta agar pembangunan metering dan fasilitas supply gas system maupun metering gas system dibangun oleh PAG dikarenakan kawasan PLTMG 2 yang akan dibangun ini merupakan kawasan PAG.
VP Technical & Maintenance PAG Narsar Edy menjelaskan, pembangunan proyek PLTMG 2 ini sangat bermanfaat terutama untuk sumber listrik di Aceh. "Untuk kebutuhan gas akan dipasok oleh PAG dari hasil regasifikasi LNG milik PLN sendiri. Selain menambah revenue untuk PAG, tentunya masyarakat Aceh akan mempunyai ketersediaan daya listrik yang cukup untuk kebutuhannya. Termasuk untuk industri yang tumbuh di Lhokseumawe khususnya dan Aceh pada umumnya,” tukas Narsar.
Sesuai dengan pemaparan PLN UIP Kitsum, proyek Sumbagut 2 Peaker Power plant ini dibangun untuk mengurangi pemakaian Pembangkit Tenaga Diesel dan menambah pasokan daya serta memperkuat sistem kelistrikan di Aceh. Rencananya, Gas Pipe Tapping dilaksanakan pada 12 Oktober 2019 dengan First Firing pada 12 November 2019, sehingga COD group I (3 Engine) dijadwalkan pada 6 Januari 2020. Dengan demikian, Aceh akan mempunya cadangan listrik yang besar.
Seperti diketahui, saat ini kebutuhan listrik saat beban puncak di Aceh mencapai 490 MW (Megawatt). Dari kebutuhan itu, energi listrik yang tersedia di Aceh hanya sebesar 453 MW, berasal dari PLTU Nagan Raya, PLTMG 1 Lhokseumawe, dan beberapa pembangkit tenaga listrik lainnya di Aceh. Agar kebutuhan listrik di Aceh tetap ter-maintain dengan baik, pembangunan PLTMG 2 dengan kapasitas mencapai 250 MW ini harus segera dilakukan.
PLTMG 2 ini juga merupakan bagian program 35.000 MW yang termasuk ke dalam Proyek Pembangkit di RUPTL PT PLN ( Persero). Lokasi pembangunan PLTMG Arun 2 ini sepenuhnya berada di dalam Plant site PAG gate 1 dan berada di Kecamatan Muara 1, Lhokseumawe.•PAG