Jakarta - Direktur Utama Pertamina Gas, Gunung Sardjono Hadi dengan Direktur Utama Indonesia Power, Djoko Hatowo melakukan penandatanganan akta pendirian perusahaan patungan PT Perta Daya Gas di Oil Center Jakarta, Kamis (26/4).
Tujuan didirikannya perusahaan patungan ini adalah untuk menjalankan bisnis transportasi Liquefied Natural Gas (LNG) baik di darat maupun laut, penyimpanan dan regasifikasi LNG khususnya di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI). Dari kerjasama tersebut komposisi kepemilikan yakni Pertamina Gas sebesar 65 persen dan Indonesia Power sebesar 35 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Gunung mengatakan pendirian perusahaan patungan merupakan langkah awal yang sangat baik, yaitu sinergi bagi dua BUMN. "Kerjasama ini terjadi, karena kita sama-sama melihat ada peluang bisnis yang terkait dengan LNG, baik itu terkait dengan terminal maupun lokasinya yakni di Kawasan Timur Indonesia," ujarnya.
"Saya sangat berharap sekali perusahaan patungan ini tidak hanya beroperasi di Kawasan Timur Indonesia saja, tapi akan menjadikan tantangan bahwa dimanapun bisa dijadikan peluang bisnis. Karena bottom line komersial kita sangat menarik tidak ada salahnya mengambil juga peluang di Kawasan Indonesia bagian Barat ataupun di overseas," tandas Gunung.
Untuk langkah awal, menurut Gunung, kepada direksi PT Perta Daya Gas untuk segera melakukan konsolidasi internal. Itu sangat penting, agar apa yang direncanakan segera terealisasi dengan cepat dan baik.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perta Daya Gas Tammy Meidharma mengatakan bahwa Perta Daya Gas pertama kalinya yang akan dipenuhi kebutuhan energinya adalah di Kawasan Timur Indonesia, dan salah satunya Bali. "Untuk itu infrastruktur dan segala keperluannya akan segera disiapkan agar mempermudah penyaluran gas ke seluruh daerah di timur Indonesia," tukasnya.