Anak perusahaan Pertamina, Pertamina Gas (Pertagas) menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam merevitalisasi Kilang Arun Regas. Bukti sinergi anak bangsa memaksimalkan pertumbuhan ekonomi Aceh.
JAKARTA – Terkait dengan akan berakhirnya kontrak Kilang Arun Regas di akhir 2014, Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Gas (Pertagas), melakukan penandatanganan Head of Agreements (HOA) dengan BUMD Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) perihal kerja sama revitalisasi Kilang Arun Regas pada Kamis (20/3) di Executive Lounge, Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.
“HOA ini merupakan komitmen Pertamina dalam membangkitkan kembali perekonomian dengan merevitalisasi Kilang Arun Regas,” ujar Direktur Utama Pertamina Gas Gunung Sardjono Hadi.
Menurut Gunung, regasifikasi akan dilakukan sehingga LNG Arun bisa berperan dalam pembangunan ekonomi di Aceh. “Kami akan membawa LNG dari domestik ataupun dari overseas untuk dibawa ke LNG Arun, kemudian diregasifikasi. Tujuannya untuk menyuplai kebutuhan industri di Aceh hingga Medan, baik itu industri pupuk, kertas, power plant listrik. Dengan demikian, perekonomian tidak akan mati tapi akan tumbuh kembali,” jelasnya.
“Kami akan memaksimalkan sumber daya yang ada sehingga revitalisasi dapat berjalan tepat waktu, tepat biaya, sesuai kualitas dan sesuai dengan ekspektasi kita bersama. Apalagi bersinergi dengan BUMD sering kami lakukan, dari Sabang sampai Merauke. Seperti Blora, Bekasi, Sumenep, Sumsel, Jabar hingga Raja Ampat Papua,” tambah Gunung.
Sementara Direktur Utama PDPA Nasruddin Daud sangat mengapresiasi upaya Pemprov Aceh dan Pertamina mewujudkan proyek ini secepatnya. “Kami sangat menunggu pertumbuhan kembali ekonomi Aceh. Semoga proyek ini berjalan dengan lancar,” ujar Nasruddin.
Sejalan dengan Gunung dan Nasruddin, Direktur Gas Hari Karyuliarto memastikan, Pertamina sangat berkomitmen mengerjakan proyek ini. Selain untuk menghidupkan PT Arun kembali, revitalisasi ini juga untuk kesehjateraan dan roda perekonomian masyarakat Aceh. ”Dengan dukungan penuh pemerintah Aceh, Pertamina yakin Arun tidak akan mati. Sekolah, asrama, perumahan, restoran, tukang jahit, warung- warung akan tetap hidup. Jadi, roda ekonomi akan terus bergerak oleh PT Arun. Bahkan menurut kajian kami PT Arun tetap akan bisa hidup hingga 2034. Pertamina berupaya maksimal agar revitalisasi ini bisa terwujud,” ujar Hari.
Hari yakin, semua kendala bisa diatasi. “Pertamina tidak main-main di sini. Kita sungguh-sungguh berupaya untuk kesejahteraan masyarakat aceh,” jelas Hari.
Penandatanganan HOA disaksikan oleh Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah. (AHP)