PALEMBANG – Sejak 2013, warga Kota Prabumulih telah menikmati gas alam untuk kebutuhan rumah tangga. Hingga saat ini, pemakaian gas rumah tangga tercatat mencapai 4.650 pelanggan. Jumlah ini akan terus bertambah pada 2014, seiring dengan rencana pengembangan jaringan oleh PT Pertagas Niaga.
Menurut Jugi Prajogio, Direktur Utama Pertagas Niaga, pengembangan jaringan ini merupakan upaya Pertagas Niaga untuk memanfaatkan alokasi gas yang dipasok dari Pertamina EP untuk Kota Prabumulih. Saat ini jaringan gas di Kota Prabumulih baru menjangkau 4.650 pelanggan, sehingga nilai keekonomiannya belum maksimal. “Oleh karenanya, agar mayoritas warga Prabumulih dapat menikmati energi gas yang diproduksi dari wilayahnya sendiri, maka jaringan gas perlu dikembangkan agar memenuhi kebutuhan hingga 20.000 rumah tangga,”kata Jugi.
Hal ini disampaikan Jugi pada kesempatan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Operasi antara Pertagas Niaga dengan BUMD PD Petro Prabu di Prabumulih pada Selasa, 6 Mei 2014, yang turut dihadiri oleh Walikota Prabumulih Ir.H. Ridho Yahya dan President Director PT. Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya.
Dalam sambutannya, President Director Pertagas, Hendra Jaya menyebutkan kota Prabumulih adalah kota percontohan gas nasional. Dijadikannya Prabumulih sebagai kota percontohan gas nasional karena dari beberapa daerah yang mengelola gas kota, baru kota ini yang sangat bersinergi dari segi pengelolaannya. Menurutnya, pemerintah pusat sangat mendukung program gas Prabumulih. Dan diharapkan akan jadi pemicu dan cita cita agar gas menjadi bahan bakar alternatif untuk kedepannya.
“Prabumulih salah satu Kota yang memiliki tujuan yang sama dengan kita dalam mengembangkan gas ke seluruh Indonesia. Karena itu, pengembangan gas di Prabumulih sangatlah berarti untuk pengembangan gas nasional,” tegas Hendra.
Selain di Kota Prabumulih, pada tahun 2013 Pertagas Niaga sebagai anak perusahaan Pertagas dengan skema PSO, juga mendapat penugasan untuk mengelola jaringan gas di kota lainnya, yaitu Sengkang – Sulawesi Selatan dan Jambi. Pada kedua kota ini, Pertagas Niaga sudah mendapat pasokan gas dari Energy Equity Epic (Sengkang) dan JOB Pertamina – Talisman Jambi Merang.
Menurut Arief Wardono, General Manager City Gas Pertagas Niaga, saat ini jumlah pemakai jaringan gas pada ketiga kota tersebut sebanyak 12.822 rumah tangga. Ia optimis, penugasan dari pemerintah tidak hanya terhenti pada ketiga kota tersebut. Rencananya hingga 2018, perusahaan akan mendapat penugasan untuk pengelolaan dan pengoperasian jaringan gas di 27 kota.
”Saat ini, melalui induk perusahaan (Pertamina), Pertagas Niaga telah mengirimkan surat kepada Ditjen Migas menyatakan bersedia untuk mengelola jaringan gas di 10 Kota yakni Sidoarjo, Ogan Ilir, Blora, Subang, Sorong, Bulungan, Semarang, Bekasi, Sidoarjo (lanjutan) dan Lhokseumawe,” jelas Arief.
Arief juga menyatakan, Pertagas Niaga akan melakukan pengembangan jaringan gas kota yang Non Penugasan Pemerintah (komersial) di wilayah Jakarta bagian selatan, dengan ruas pipa transmisi sepanjang 22 KM dan wilayah Serpong.
Pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga ini juga dimaksudkan untuk menyukseskan salah satu program prioritas pemerintah dalam rangka diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih, efisien dan ramah lingkungan. “Sebagai wujud kontribusi kami pada program pemerintah ini, kami juga akan melakukan investasi pengembangan di 27 kota lainnya. Targetnya, 2018 kami mampu mencapai 2 juta pelanggan,”tutup Jugi Prajugio.•BAK-PTGN