JAKARTA - “Sebagai institusi bisnis yang bergerak dalam layanan kesehatan, usia 16 tahun ini seyogianya menjadi titik tolak dengan dasar kita harus membawa Pertamedika menjadi semakin dewasa dan mandiri.”
Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Direktur PT Pertamina Bina Medika Dr. dr. Mardjo Soebiandono dalam acara Syukuran & Kebersamaan 16 Tahun PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), pada Selasa (22/10) di Graha RSPP.
Acara HUT Pertamedika dihadiri Direktur Umum Pertamina Luhur Budi Djatmiko, Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo, mantan Komisaris Utama Pertamedika Supriyanto, dan mantan Direktur SDM Pertamina Rukmi Hadihartini.
Tidak kalah penting, untuk pertama kalinya, HUT Pertamedika juga dihadiri lengkap para mantan pimpinan Pertamedika, selain pimpinan yang masih menjabat saat ini. Mereka ialah Prof. Dr. Satyanegara, Dr. Sudjono, Dr. Ismoyo Djati, dan Dr. Mohammad Isnaeni.
“Kedewasaan Pertamedika haruslah tercermin dengan terwujudnya organisasi Pertamedika menjadi learning organization yang mampu menyesuaikan dan menyikapi dengan efisien dan efektif setiap situasi dan kondisi serta tantangan zaman yang dihadapi,” lanjut Mardjo. “Sedangkan kemandirian Pertamedika haruslah tercermin sebagai perwujudan sustainable outstanding financial performance, sehingga keberadaan Pertamedika benar-benar memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh stakeholders.”
Asep Saifudin, ketua panitia, melaporkan bahwa kegiatan menyambut Hut ke-16 sudah dimulai sejak 1 Oktober 2013, dengan berbagai pertandingan olahraga, ceramah ilmiah, aksi sosial di berbagai daerah, dll. Khusus untuk bulutangkis, nama Prof. Satyanegara diabadikan sebagai trofi yang diperebutkan setiap tahun.
Pertamedika dimulai dari Rumah Sakit Pusat Pertamina yang berdiri tahun 1972. Kemudian dalam perkembangannya menjadi PT RSPP tahun 1997, dan akhirnya menjadi PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika). (URIP)