JAKARTA -- Pertamina bersama dengan Yayasan Kehati menggelar Workshop Perlindungan Keanekaragaman Hayati selama dua hari, di Lantai M Kantor Pusat Jakarta, pada (7-8/5/2018). Workshop yang dibuka oleh Senior Vice President HSSE Korporat Pertamina Lelin Eprianto ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pekerja Pertamina tentang pentingnya pelestarian sumber daya alam dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati (kehati). Selain itu, untuk memberikan masukan bagi pengembangan program pelestarian dan perlindungan kehati di lokasi proyek Pertamina.
"Sebagai BUMN yang telah memberikan kontribusi besar terhadap Negara, tentu saja kita tidak ingin dituding sebagai perusahaan yang ikut memberikan kontribusi terhadap kerusakan ekosistem. Karena itu, kita telah berkomitmen untuk selalu melaksanakan kegiatan operasi secara aman, nyaman dan berwawasan lingkungan," ujar Lelin di hadapan sekitar 200 peserta workshop yang berasal dari fungsi HSSE dan CSR unit operasi dan anak perusahaan Pertamina.
Lelin menambahkan, Pertamina selalu menerapkan kegiatan operasi berwawasan lingkungan yang memperhatikan keselarasan dengan lingkungan dan sosial, serta menjalankan bisnis sustainable yang dapat memberikan keuntungan bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi.
Sementara itu Direktur Ekaekutif Yayasan Kehati Riki Frindos menyambut positif kegiatan bersama ini. Menurutnya, keterlibatan dan kontribusi dalam perbaikan dan pelestarian keanekaragaman hayati menjadi kewajiban seluruh pihak, termasuk badan usaha. Dengan demikian tercipta keselarasan dalam konteks sustainable development.
Dalam acara tersebut, hadir sebagai narasumber Emil Salim, Ismi Hadad, Erna Witoelar dan beberapa pembicara lainnya dari LIPI serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pada kesempatan ini, Pertamina juga berbagi pengetahuan tentang praktik pelestarian keanekaragaman hayati yang sudah dilakukan BUMN ini di berbagai wilayah di tanah air. Di antaranya, Program Taman Pendidikan Mangrove Bangkalan Madura di PHE WMO, Konservasi Tuntong Laut di PEP Field Rantau, Konservasi Elang Jawa di PGE Kamojang, dan berbagai jenis flora dan fauna yang menjadi perhatian Pertamina, seperti Bekantan, Beruang Madu, Burung Maleo dan Terumbu Karang di Gili Trawangan.
Dengan adanya diskusi ini diharapkan bermanfaat bagi Pertamina untuk menjadi green industry atau perusahaan yang ramah lingkungan.* EKA/FT. TRISNO