Jimbaran- Dalam mencapai visi dan misinya menjadi perusahaan energi kelas dunia, Pertamina mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus berkontribusi terhadap bangsa agar Indonesia dapat diperhitungkan di dunia Internasional. Dalam kegiatan Pertamina Mengajar yang dilakukan di seluruh Universitas di Indonesia, Pertamina mencoba untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya mahasiswa agar dapat menjadi bagian Indonesia yang lebih baik. Seluruh direksi Pertamina dan Direksi anak perusahaan hingga Senior Vice president melakukan kegiatan Pertamina Mengajar.
Pada (15/12), Direktur SDM Pertamina Evita M. Tagor berkesempatan berbagi pengalaman dan pengetahuan di hadapan 800 mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Udayana, Bali. Sambutan hangat dan apresiasi disampaikan oleh Rektor Univ.Udayana Prof. DR. dr Ketut Suastika Sp.PD - KEMD di Auditorium Rektorat Kampus Jimbaran. ”Kami berterima kasih kepada Pertamina yang telah menyempatkan diri untuk berbagi ilmu di kampus tercinta kami,”ujar Suastika.
Dalam kesempatan itu, Evita juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi lewat tanya jawab atas isu-isu energi dan peran Pertamina dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Salah satu pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa, mengapa Indonesia belum sejahtera padahal kekayaan sumber daya alam Indonesia cukup besar? Evita dengan lugas menjelaskan bahwa Human Development Index di Indonesia masih sangat rendah rata-rata sekitar 5,5 tahun. Jadi, banyak usaha yang diperlukan untuk dapat meningkatkan hal tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan akses pendidikan kepada anak Indonesia.
Bagi mahasiswa yang hadir, Evita menekankan agar terus belajar dan berprestasi sehingga suatu saat dapat berkontribusi dalam membangun bangsa. Salah satunya dapat dilakukan adalah bergabung dengan Pertamina. “Adik-adik harus mempersiapkan diri dengan baik, terutama Bahasa Inggris dan menjaga kesehatan.Karena banyak anak muda sekarang yang gagal karena bahasanya Inggrisnya tidak memenuhi skor minimal Pertamina dan tidak lolos dalam tes kesehatan”.
Evita menekankan, bahasa Inggris merupakan modal dasar agar Indonesia dapat mendunia sehingga penguasaan terhadap hal tersebut merupakan suatu keharusan.
Dalam kesempatan tersebut pula Direktur SDM menyempatkan diri untuk bertemu dengan para penerima beasiswa Sobat Bumi dari Universitas Udayana. Diserahkan juga secara simbolis bantuan untuk Universitas Udayana berupa tujuh unit laptop. Acara diakhiri dengan saling menukar cinderamata bersama Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr.I Nyoman Suyatna SH, MH.•MARLODIEKA