SEMARANG- Setelah hampir 10 tahun konversi minyak tanah ke LPG diberlakukan, kehadiran Elpiji 3 Kg telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan rumah tangga Indonesia. Namun demikian, keberadaannya yang dimaksudkan untuk keluarga miskin dan usaha mikro dirasa masih belum dapat dioptimalkan karena masih ada kalangan menengah ke atas yang menggunakan komoditas bersubsidi ini. Menjawab hal tersebut, Marketing Operation Region (MOR) IV dan DPC Hiswana Migas Semarang mengajak Pemerintah Kota Semarang untuk menjadi pioneer sekaligus sebagai agen perubahan dalam menyosialisasikan penggunaan LPG Non Subsidi.
Gerakan ini dikemas dalam sebuah deklarasi yang disampaikan Walikota Semarang Hendrar Prihadi di Kantor Walikota Semarang (29/8). Pada kesempatan ini, Hendrar mengajak dan mengimbau PNS yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang untuk mulai menggunakan LPG Non Subsidi, Bright Gas 5,5 Kg, sebagai salah bentuk upaya dalam mengoptimalkan alokasi Elpiji 3 Kg sebagai bahan bakar bersubsidi. Dengan gerakan ini, diharapkan PNS Pemkot Semarang dapat menjadi panutan dan inspirasi bagi masyarakat dalam bijak menggunakan energi.
“Tidak ada sanksi khusus kepada PNS Pemkot Semarang yang tidak mengindahkan ajakan ini. Sanksi yang berlaku lebih kepada sanksi moral dikarenakan PNS dinilai sudah memiliki tingkat kesejahteraan relatif lebih baik. Maka sudah selayaknya tidak lagi menggunakan barang bersubsidi,” tegasnya.
Sementara GM MOR IV Kusnendar menyampaikan sejak konversi 2007 lalu, pemerintah dan Pertamina telah berupaya sebaik mungkin dalam pendistribusian Elpiji 3 Kg, termasuk memastikan bahwa varian LPG ini dapat tersalurkan kepada khalayak yang tepat. Bersama-sama dengan Kementerian ESDM, Pertamina telah melakukan serangkaian program dalam mengatur besaran volume dan subsidi Elpiji 3 Kg. Di antaranya sistem monitoring Elpiji 3 kg tersebut, rayonisasi pendistribusian LPG dan peningkatan pengawasan pendistribusian Elpiji 3 kg melalui pengawasan penyaluran di subpenyalur (pangkalan).
Selain beberapa program di atas, Pertamina juga secara aktif melaksanakan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam memastikan distribusi Elpiji 3 Kg yang tepat sasaran.Salah satu output konkritnya adalah kerja sama dengan Pemkot Semarang ini. Guna mendukung program tersebut, MOR IV memberikan voucher Bright Gas 5,5 Kg kepada PNS di lingkungan Pemkot Semarang.
“Kami berterima kasih kepada Walikota Semarang atas kesediaannya dalam mendukung program optimasi distribusi Elpiji 3 Kg. Semoga niat baik ini dapat disambut baik oleh masyarakat dan menjadi inspirasi pula bagi pemerintah kota/kabupaten lainnya sehingga Elpiji 3 Kg dapat dinikmati oleh khalayak yang benar-benar membutuhkan,” tukas Kusnendar.•MOR IV