Pertamina Akan Rilis Hasil Uji Coba Minyak Iran

Pertamina Akan Rilis Hasil Uji Coba Minyak Iran

17-ISC WorkshopJakarta - PT Pertamina (Per­sero) telah me­ram­pung­kan proses uji coba pengolahan minyak mentah asal Iran di Kilang Cilacap. Namun, Perta­mina masih membutuhkan waktu untuk memastikan keco­cok­an minyak mentah dari ne­gara Timur Tengah tersebut untuk diolah di Indo­nesia.

 

Senior Vice President (SVP) Integrated Supply Chain (ISC) Daniel S. Purba mengatakan, pihak­nya masih melakukan uji labo­ratorium dan serangkaian uji coba lanjutan untuk me­mastikan produk yang diha­silkan dari minyak mentah ter­sebut di kilang Cilacap. Jadi, hasil uji cobanya diperkirakan akan keluar dalam waktu dekat ini.

 

“Kami masih menunggu, tapi dalam waktu dekat sudah ada hasilnya,” ujar Daniel saat media workshop mengenai perkembangan ISC di Media Center Pertamina, pada Jumat (7/4).

 

Daniel menjelaskan, se­lama ini kapasitas Kilang Cila­cap masih belum op­timal. Dengan kapasitas se­besar 120 ribu barel per hari (bph), yang digunakan atau terpakai hanya 110 ribu bph. Selama ini, pasokan minyak mentah untuk kilang ter­sebut didatangkan dari Arabian Crude. Jadi, uji coba minyak mentah dari Iran ini salah satunya bertujuan meng­gantikan arabian crude tersebut.

 

Setelah hasil uji coba keluar, Daniel mengatakan, Pertamina akan mengkaji lagi secara lebih mendalam kom­posisi minyak Iran yang bisa diolah di Kilang Cilacap. Selain itu, produk apa saja yang bisa dihasilkan se­lain BBM.

 

“Min­yak Iran ini seharusnya juga dapat menghasilkan pe­lu­mas. Namun, diperkirakan hanya sekitar 50% komposisi minyak Iran yang bisa terolah di Kilang Cilacap. Jadi masih perlu di­campur dengan mi­nyak asal Arab. “Sekarang kami uji coba, blending dan single,” ujarnya.

 

Daniel menekankan, salah satu faktor pertimbangannya adalah nilai keekonomisan yang bisa diperoleh de­ngan imple­mentasi ren­ca­na itu. Apabila dinilai menguntungkan, maka Per­ta­­mina akan mulai mem­bicarakan kontrak jangka panjang impor minyak mentah dari Iran. “Kalau available, kami akan negosiasi sampai mem­berikan harga yang eko­nomis,”tegasnya.

 

Pembelian minyak dari Iran tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama Perta­mina dan Iran dari hasil kun­jungan Presiden Joko Wido­do ke Iran beberapa waktu lalu. Pada tahap awal, Iran akan mengirimkan satu kargo minyak jenis Iranian Light Crude dengan volume sebesar satu juta barel.

 

Pengiriman satu kargo minyak tersebut untuk uji coba di beberapa kilang Perta­mina. Nilai kontrak uji coba minyak berkisar US$ 50 juta, dengan asumsi harga sebesar US$ 50 per barel.•HARI

Share this post