Pertamina Akan Tingkatkan Cadangan Penyangga Energi Nasional

Pertamina Akan Tingkatkan Cadangan Penyangga Energi Nasional

Penyangga _EnergiJAKARTA – Di hadapan insan pers  nasional, Vice Pre­sident Corporate Commu­nication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, pi­haknya berencana me­ngem­bangkan storage dan pipansasi BBM demi men­dukung kebutuhan cadangan operasional dan cadangan penyangga energi Indonesia.

 

“Saat ini Pertamina ba­ru memiliki cadangan ope­rasional yang dapat me­menuhi setidaknya 21-23 hari kebutuhan pasokan bahan bakar untuk kebutuhan masyarakat. Pemerintah mengharapkan peningkatan cadangan operasional hingga 30 hari. Tentunya sebagai BUMN, kita harus mencari cara dan strategi untuk me­menuhi target tersebut,” ucap Wianda.

 

Dalam Peraturan Pe­merintah No.79 Tahun 2014 mengenai Kebijakan Energi Nasional dijelaskan, selain cadangan operasional, ne­gara harus memiliki ca­dang­an penyangga energi yang digunakan untuk cadangan negara saat ter­jadi krisis. Menurut Wianda, dalam Rencana Jangka Pan­jang Perusahaan (RJPP) Pertamina, investasi yang dibutuhkan untuk mem­ba­ngun storage dan pipanisasi membutuhkan dana sekitar USD 1,63 miliar. “Investasi untuk storage BBM kita hitung sekitar USD 1,23 miliar, sedangkan pipanisasinya hanya sekitar USD 400 juta,” terang Wianda.

 

Ia menambahkan, saat ini sedang berjalan proyek di beberapa lokasi seperti di Pulau Sambu, Tanjung Uban, dan Tuban yang di­pro­yeksikan selesai pada ta­hun 2016. Sedangkan pi­panisasi BBM untuk rute baru akan melalui beberapa titik di pulau Jawa, seperti pada beberapa TBBM di Madiun-Boyolali, Pengapon -Boyolali, Surabaya-Kraton, Balongan-Tasikmalaya -Lo­ma­nis, Padalarang-Cikam­pek, dan lain-lain, yang diper­kirakan mencapai 956 kilometer.

 

Pada kesempatan yang sama, Wianda juga men­jelaskan mengenai pen­ca­paian target kontribusi fi­nansial dari efisiensi per 31 Agustus 2015. “Pertamina telah mendapatkan kon­tri­busi finansial sebesar USD 369,52 juta atau lebih tinggi USD 54,01 juta dari target hingga Agustus 2015. De­ngan target se­­besar USD 500,42 juta, di­harapkan pada akhir tahun  Pertamina bisa memenuhi pemasukan sebesar USD 130,90 juta me­lalui beberapa program efisiensi, seperti sentralisasi procurement, perubahan proses pengadaan crude oil dan produk, Pembenahan Tata Kelola Arus Minyak, op­timalisasi Aset Penunjang Usaha (APU), serta corporate cash management.•Starfy

Share this post