JAYAPURA – Akibat banjir yang menerjang wilayah Sentani dan sekitarnya sejak banjir bandang Sentani, Pertamina telah mengaktifkan pola penyaluran alternatif menuju Sarmi, Kabupaten Sentani sejak Rabu (20/3/2019) lalu.
“Kami berupaya maksimal BBM dapat masuk ke lembaga penyalur dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Sarmi. Ada berbagai cara yang ditempuh, salah satunya adalah penyaluran alternatif melalui jalur laut, yaitu dari Terminal BBM Biak,” jelas Unit Manager Communication, Relations, & CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII, Brasto Galih Nugroho.
Akibat banjir bandang tersebut menyebabkan rusaknya jembatan Doyo Lama, rusaknya jembatan Nimbo, banjir di Nimboton, putusnya jembatan Taja, amblasnya jembatan Toaren, rusaknya jembatan Tor, dan rusaknya jembatan Kwinsaren.
Hingga Jumat malam (22/3/2019), Pertamina telah menyalurkan 10 kiloliter Premium, 5 kiloliter Biosolar, dan 5 kiloliter Minyak Tanah untuk lembaga penyalur di wilayah Sarmi menggunakan mobil tangki. Khusus BBM dari jalur laut yang menggunakan kapal dari Terminal BBM Biak, Pertamina juga telah melakukan proses discharging sebanyak 10 kiloliter Premium dan 5 kiloliter Biosolar di dermaga Sarmi.
"Tim HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) Pertamina juga diterjunkan langsung agar proses pengiriman berjalan sesuai aspek safety (keselamatan)," ungkapnya.
Brasto menambahkan bahwa seluruh mobil tangki yang dikerahkan dapat kembali beroperasi seperti semula baik untuk lembaga penyalur retail maupun industri.
"Namun demikian, kami tetap pantau kondisi di lapangan. Penyaluran BBM tetap kami lakukan agar kebutuhan BBM bisa terpenuhi," tutup Brasto.*MOR VIII