Pertamina Akuisisi Conoco Philips Algeria

Pertamina Akuisisi Conoco Philips Algeria

Mou CONOCOJakarta – PT Pertamina (Persero) menandatangani kesepakatan akuisisi ConocoPhillips Algeria Ltd, anak perusahaan Conoco Phillips, yang menguasai Blok 405a. Bertempat di Ruang Nusantara, Hotel Dharmawangsa, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dan Executive VP, Commercial, BD and Corporate Planning Conoco Phillips Algeria Don Wallette, pada Selasa, (18/12).


Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan mega akusisi ini dapat menambahkan produksi Pertamina secara signifikan dalam waktu cepat dengan minyak mentah berkualitas tinggi. Target peningkatan produksinya sebesar 35.000 bopd, yang efektif pada 1 Juli 2013. “Hubungan antara Indonesia dan Algeria sudah sangat baik. Kami pernah bersinergi sebelumnya. Jadi ini adalah pembuka saja. Kita harapkan nanti kalau ada kunjungan secara G to G, kami bisa mendapatkan aset-aset seperti ini lagi di Algeria. Keinginan kami juga untuk mendapatkan LNG yang murah di Algeria untuk menambah pasokan di FSRU baik, untuk di Jawa Barat maupun di Arun Regasification,” kata Karen.


Blok 405a terdiri dari tiga lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North, Ourhoud dan EMK. Di lapangan Menzel Lejmat North ConocoPhilips Algeria Ltd. menguasai 65 persen hak partisipasi dan sekaligus bertindak selaku operator. Sementara hak partisipasi di lapangan Ourhoud sebesar 3,7 persen dan 16,9 persen di lapangan EMK. Berlakunya kesepakatan ini masih bergantung pada hak membeli pertama (first right) oleh mitra ConocoPhilips di blok tersebut dan persetujuan dari pemerintah Aljazair. Untuk itu, diharapkan transaksi dapat dituntaskan pada paruh pertama 2013. Selama 2012, produksi Blok 405a mencapai lebih dari 35.000 barel per hari sehingga bagian untuk ConocoPhilips Algeria mencapai sekitar 23.000 barel per hari.


Sementara itu, tambahan cadangan untuk Pertamina dari Blok ini ditaksir lebih dari 100 juta barel minyak. Mega akuisisi ini dapat menambah produksi Pertamina secara signifikan, yaitu dari 23.000 bpod saat ini dan akan menjadi sekitar 35.000 bpod, setelah lapangan EMK mulai berproduksi pada 2013. “Ini merupakan milestone bagi pengembangan ekspansi bisnis hulu Pertamina. Kami berharap kerja sama yang erat dapat terjalin dengan Sonatrach, perusahaan NOC Aljazair dan juga perusahaan mitra di blok 405a untuk dapat memaksimalkan produksi minyak dari blok tersebut,”imbuh Karen. (SHA)

Share this post