MAKASSAR – Pasca gempa bermagnitudo 7,4 SR di Donggala yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, turut berdampak pada operasi Pertamina MOR VII Sulawesi di wilayah Palu dan sekitarnya. Karena itu, tim Puskodal Pertamina MOR VII telah menyiapkan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan energi ke Palu dan sekitarnya.
“Secara umum, stok BBM dan LPG masih dalam kondisi aman. Namun kita mengantisipasi alternatif suplai penyaluran BBM melalui beberapa TBBM, yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare menyesuaikan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan,” jelas Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo.
Roby menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri, diutamakan suplai kepada PLN, TNI dan Polri.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan Elpiji, alternatif suplai ke Palu dilakukan melalui SPPEK Tri Ariesta dari Gorontalo, Depot LPG Makassar dan Terminal LPG Bosowa. Selain itu telah disiagakan SPPBE alternatif yakni PT Mitra Utama, PT Nubuwwa Saltika, PT Pare Elpiji, dan PT Permata Alam Sulawesi serta pengiriman 150 tabung LPG 50 Kg dari SPPBE Makassar.
Sedangkan untuk Avtur, suplai ke DPPU Mutiara melalui TBBM Makassar, TBBM Gorontalo dan TBBM Luwuk. Penyaluran dilakukan melalui bridger (mobil tangki avtur), dengan memperhatikan kondisi akses jalan.
Selain melakukan upaya alternatif penyaluran energi ke wilayah Sulawesi Tengah, Pertamina juga akan memberangkatkan tim relawan yang membawa bantuan logistik dan medis. "Siang ini kami akan memberangkatkan beberapa tim relawan dari Makassar, Poso dan Gorontalo untuk membantu korban, termasuk pekerja, keluarga dan operasional Pertamina. Kami juga terus berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk membantu penanganan korban dan sarfas pasca gempa,” ujar Roby.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hingga saat ini, diketahui bahwa Terminal BBM Donggala mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Beberapa sarfas (sarana dan fasilitas) seperti trestle (akses dari dermaga menuju TBBM) dan filling shed (tempat pengisian mobil tangki) mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan penyaluran BBM.
Akses jalan dari TBBM ke Palu dan Sulawesi Barat pun tidak dapat dilewati dikarenakan longsor dan kerusakan jalan.
Selain itu, 3 dari 5 SPBBE terdampak bencana tidak dapat beroperasi. Sedangkan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Mutiara kondisinya aman tidak terdampak signifikan.•MOR VII