JAKARTA- Sejak munculnya gelembung gas yang mencuat ke permukaan Anjungan YYA yang berada di area kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Jawa (PHE ONWJ), Pertamina serius menangani hal tersebut.
Hal itu ditegaskan Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu dalam konferensi pers bersama Senior Vice President Development and Production Pertamina Panji Sumirat dan Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman di lantai dasar Kantor Pusat Pertamina, pada Kamis (25/7).
Dalam kesempatan itu, Dharmawan menjelaskan kronologi peristiwa sehingga terjadinya gelembung yang muncul ke permukaan hingga tumpahan minyak yang sampai ke pantai.
“Sampai saat ini, penyebabnya masih dalam proses investigasi. Namun, berdasarkan investigasi awal, hal tersebut terjadi karena anomali tekanan pada saat pengeboran sumur YYA-1 sehingga menyebabkan munculnya gelembung gas diikuti oil spill. Dampaknya, terjadi pergeseran fondasi anjungan," imbuhnya.
Menurut Dharmawan, Pertamina serius tangani peristiwa tersebut. "Karena terjadi tumpahan minyak di sekitar anjungan, kami langsung lakukan upaya penanggulangan. Oil spill yang tidak tertangkap akan terbawa arus dan dapat mencapai pantai terdekat. Inilah fokus utama kami: penyelamatan pekerja, masyarakat, dan lingkungan,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung Pertamina menanggulangi peristiwa ini.
"Kami sangat mengapresiasi masyarakat pesisir yang tinggal di sekitar anjungan lepas pantai YYA yang secara proaktif membantu proses penyisiran dan pembersihan pantai dari oil spill. Hal yang sama juga kami haturkan untuk SKK Migas, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian LHK, TNI dan POLRI, Kemenko Maritim, Kemenko Perekonomian, Pemerintah Daerah, BNPB, Basarnas, Walhi, KKKS, dan media yang telah berkoordinasi untuk peristiwa ini," pungkasnya.*IDK