KUPANG - Sebagai upaya meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus mendukung program konversi BBM ke LPG yang dicanangkan pemerintah, PT Pertamina (Persero) memulai proses pembangunan empat Terminal LPG untuk wilayah Timur Indonesia yakni Kupang (NTT), Bima (NTB), Ambon (Maluku) dan Jayapura (Papua). Groundbreaking pembangunan keempat infrastruktur tersebut dilakukan oleh Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (1/4/2019).
Menurut Gandhi, Pertamina mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 1,2 triliun untuk pembangunan keempat Terminal LPG tersebut. Proyek pembangunan terminal LPG ini sepenuhnya menggunakan anggaran biaya investasi dari internal Pertamina yang telah dianggarkan sebelumnya
“Infrastruktur hilir ini nantinya akan memperkuat distribusi LPG di wilayah Timur Indonesia, sekaligus mendukung program pemerintah, agar masyarakat mulai beralih dari Minyak Tanah ke LPG,” ujar Gandhi.
Menurut Gandhi, fasilitas utama yang akan dibangun di masing-masing lokasi Terminal LPG baru ini antara lain tangki spherical sebagai fasilitas penyimpanan utama, fasilitas pengisian LPG ke mobil tangki, dan dermaga untuk penerimaan LPG dari kapal tanker. Nantinya jalur distribusi LPG akan mengandalkan aspek laut sehingga lebih efisien dalam pengangkutannya.
Nantinya, empat Terminal LPG tersebut memiliki kapasitas tangki LPG yang berbeda-beda. Terminal LPG Kupang (NTT) akan dibangun dengan kapasitas 2 x 500 MT, Terminal LPG Bima (NTB) akan dibangun dengan kapasitas 1 x 1.000 MT sedangkan untuk Terminal LPG Ambon (Maluku) akan dibangun dengan kapasitas 2 x 1.000 MT dan Terminal LPG Jayapura (Papua) akan dibangun dengan kapasitas 2 X 1.000 MT.
“Terminal LPG ini akan dibangun di dalam area Terminal BBM eksisting. Kita juga akan mengevaluasi kebutuhan di masa yang akan datang. Jika memang dirasa perlu untuk melakukan penambahan, kita akan lakukan sesuai dengan laju konsumsi LPG masyarakat dan pertumbuhan penduduk di sana,” jelas Gandhi.•PTM/ft. TA