BATAM – Guna memastikan kelancaran distribusi Elpiji 3 Kg di Kota Batam, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi pengecer Elpiji 3 Kg di Kota Batam.
Sidak dilakukan sejak pagi hingga sore hari, pada selasa, 6 Oktober 2020. Hasilnya sebanyak 56 tabung Elpiji 3 Kg yang disimpan pengecer, disita oleh Disperindag Kota Batam.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR I M. Roby Hervindo menjelaskan, oknum pengecer tersebut menjual Elpiji 3 Kg di atas HET. "Apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini, ketika masyarakat banyak beraktifitas dari rumah. Sehingga kebutuhan elpiji meningkat. Situasi tersebut dimanfaatkan pengecer untuk mengerek harga," ujarnya, pada Minggu, 11 Oktober 2020.
“Kami sampaikan apresiasi kepada Disperindag Kota Batam yang melaksanakan tugas pengawasan elpiji 3 kg dengan baik. Hasil sidak akan kami dalami, dari mana pengecer tersebut memperoleh pasokan Elpiji. Jika terbukti ada pangkalan atau agen Elpiji yang melakukan pelanggaran, akan kami kenakan sanksi tegas,” jelas Roby.
Berdasarkan catatan Pertamina, sepanjang tahun 2020, terdapat lima pangkalan yang sudah diberikan sanksi berupa surat peringatan. Sedangkan satu pangkalan lainnya dikenakan sanksi berupa pencabutan izin usaha akibat menjual Elpiji 3 Kg di atas HET.
Sementara itu, beredar juga informasi kelangkaan Elpiji 3 Kg di wilayah Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan. Dari hasil pemeriksaan, ditengarai terjadi lonjakan pembelian Elpiji 3 Kg melebihi kebutuhan. Sebagai akibat masyarakat yang panik takut kehabisan sehingga membeli Elpiji 3 Kg secara berlebihan.
"Kami telah melakukan sosialisasi agar tidak panik dan membeli elpiji sesuai kebutuhan. Tidak perlu menyimpan stok, karena suplai tersedia mencukupi. Jika warga membeli melebihi kebutuhan, malah berpotensi terjadi kekurangan," kata Roby.
Mengacu pada data penyaluran elpiji 3 kg, hingga bulan September 2020, sudah disalurkan lebih dari 8,9 juta tabung Elpiji 3 Kg di Kota Batam. Sisa kuota yang tersedia hingga Desember 2020 bagi wilayah Batam sejumlah 3,2 juta tabung.
Pertamina meningkatkan koordinasi dengan Disperindag dan aparat, guna menjaga agar sisa kuota mencukupi untuk kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Distribusi Elpiji 3 Kg dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bahan Bakar Elpiji (SPPBE) juga dilakukan setiap hari.
"Kami telah menyediakan LPG nonsubsidi seperti Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg untuk digunakan bagi masyarakat mampu," pungkas Roby. *MOR I/HM