Jakarta - Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan pada akhir Juli 2014 produksi minyak Pertamina meningkat menjadi 254.570 barel per hari (bopd) atau naik 27,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013. Peningkatan tersebut utamanya dipicu oleh kontribusi produksi dari operasi Pertamina dari luar negeri melalui PT Pertamina International Exploration and Production dan peningkatan produksi konsolidasi PT Pertamina Hulu Energi.
“Dari operasi di luar negeri, Pertamina mendapatkan tambahan produksi sebesar 57.090 bopd. Ditambah dengan produksi gas yang relatif sama dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu sekitar 1.540 MMscfd secara total produksi migas Pertamina menjadi 520.360 boepd. Dengan peningkatan produksi ini cukup menjanjikan bagi tercapainya target Pertamina untuk dapat memproduksi sebanyak 2,2 juta boepd pada 2025,” ungkap Ali.
Ali mengatakan untuk mencapai target produksi tersebut Pertamina akan bertumpu pada produksi dari lapangan eksisting dan juga ekspansi internasional. Pertamina menargetkan bisa membukukan pertumbuhan produksi sebesar 7% per tahun.
Pertamina memproyeksikan pada 2025 produksi dari lapangan eksisting akan mencapai 900.000 boepd, sedangkan tambahan produksi dari ekspansi internasional ditargetkan mencapai 600.000 boped. Sisanya, akan diperoleh dari peningkatan hak partisipasi, pengembangan shale gas dan CBM, dan pengelolaan wilayah kerja domestic yang sudah berakhir masa kontraknya.
“Melihat apa yang diperoleh dalam beberapa tahun terakhir, di mana produksi Pertamina terus tumbuh kami optimistik target 2,2 juta boepd pada 2025 dapat diraih. Saat ini, Pertamina secara korporat telah menjadi produsen migas terbesar di Indonesia. Pada 2018 nanti, kami bahkan optimistis dari produksi Pertamina EP saja sudah bisa meraih posisi sebagai produsen migas terbesar di Indonesia dengan target produksi sebesar 375.000 boepd,” tutupnya.•RudiAriffianto