JAKARTA – Pertamina memberikan akses seluasnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjadi mitra Pertamina dalam menyediakan layanan pendukung, baik berupa barang maupun jasa. Maka tak heran jika transaksi Pertamina terhadap UMKM mencapai Rp 4,4 triliun pada 2020, hal itu sekaligus membuktikan keberpihakan Pertamina kepada UMKM sangatlah tinggi.
Nilai tersebut diperoleh melalui pengadaan secara elektronik (E-proc), sedangkan melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM Pertamina melakukan transaksi belanja sebesar Rp 1,16 miliar.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina sebagai perusahaan nasional mewujudkan keberpihakannya kepada UMKM sebagai bentuk investasi sosial untuk memberi nilai tambah dan diharapkan menumbuhkan kepercayaan, serta memberikan dampak positif terhadap keberkelanjutan usaha bagi Pertamina.
“Program Kemitraan sebagai salah satu cara perusahaan memberdayakan UMKM, hal itu sejalan dengan misi Pemerintah dalam program Sustainability Development Goals (SDGs) dengan menciptakan lapangan dan kesempatan kerja yang berdampak signifikan bagi upaya mengentaskan kemiskinan,” ujar Nicke, pada Selasa, 19 Januari 2020.
Selama pandemi COVID-19, Pertamina aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan lemah, koperasi, dan masyarakat melalui program kemitraan.
“Pertamina tetap konsisten mendampingi UMKM untuk mengembangkan usaha melalui program PaDi UMKM bersinergi bersama delapan BUMN lainnya,” tutur Nicke.
Ia menambahkan, melalui PaDi UMKM masyarakat akan mudah mendapatkan informasi penjual UMKM, juga mengaktifkan E-Commerce sebagai penyedia layanan dengan strategi digital sekaligus menjalankan Bussiness to Bussiness (B2B) Store melalui website atau toko online. Selain tidak kalah pentingnya dengan implementasi program E-Procurement.
“Melalui digitalisasi, Pertamina lebih mudah melakukan pemantauan terhadap belanja Pertamina Grup kepada UMKM sekaligus memantau penyaluran fasilitas pembiayaan atau permodalan UMKM,” ujar Nicke. *HM