JAKARTA – Pertamina dan CPC Taiwan sepakat menindaklanjuti kerja sama pengembangan Kompleks Industri Petrokimia Terintegrasi di Balongan, Jawa Barat, usai menyelesaikan studi kelayakan yang dilakukan kedua belah pihak pada 2019. Pembicaraan terkait proyek senilai USD8 miliar ini telah diinisiasi sejak akhir 2018.
Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) yang dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Vice President CPC Corporation Taiwan Ming-Huei Chen melalui telekonferensi di Jakarta dan Taipei, Jumat, 5 Juni 2020.
Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, bisnis petrokimia merupakan bisnis masa depan yang cukup menjanjikan seiring dengan meningkatnya permintaan produk petrokimia baik domestik maupun global.
“Proyek ini merupakan tonggak penting untuk memperkuat portofolio bisnis petrokimia sehingga dalam rentang waktu 10 tahun ke depan Pertamina diharapkan bisa menjadi pemain utama bisnis petrokimia di kawasan Asia Pasifik,” jelas Nicke.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang hadir dalam kesempatan tersebut pun memberikan apresiasi kepada Pertamina dan CPC Taiwan atas komitmennya mengembangkan proyek ini yang menjadi salah satu skala prioritas Indonesia.
“Pemerintah mendukung penuh pengembangan kompleks industri petrokimia terintegrasi ini. Konfirmasi tax holiday telah kami berikan kemarin. Saya hanya titip kalau proyek ini sudah berjalan, agar dapat melibatkan pengusaha di daerah dan juga UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),” ujarnya.
Hal yang sama diutarakan Wakil 1 Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin. Bahkan ia berharap kedua perusahaan dapat menjaga kepercayaan satu sama lain dengan terus mengintensifkan komunikasi dan berempati demi keberhasilan bersama.
“Saya percaya dua perusahaan ini merupakan perusahaan terbaik di negara masing-masing. Sinergi ini dapat menghasilkan joint venture yang besar dan bermanfaat bagi semua pihak ke depannya,” ujarnya.
Hadir dan ikut menyaksikan penandatanganan ini, Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko (PIMR) Pertamina Heru Setiawan, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang, serta Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra.*IN