Pertamina dan Nahdlatul Ulama (NU) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding) yang akan menjadi landasan kedua belah pihak melaksanakan kerja sama pengembangan ekonomi umat terkait dengan pemanfaatan energi dan pengabdian masyarakat.
JAKARTA - Penandatanganan MoU yang mengangkat tema “Menegakkan Islam Nusantara untuk Pemerataan Ekonomi Warga” dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Ketua Umum PB NU Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jakarta, pada Rabu (4/1).
Hadir dalam penandatanganan tersebut jajaran pengurus PB Nahdlatul Ulama serta top manajemen Pertamina.
Said Aqil Siroj menyatakan, sangat tepat jika NU diajak kerjasama oleh Pertamina. Karena selama ini pesantren di bawah naungan NU tidak pernah mendapat alokasi anggaran yang resmi dari negara. “Padahal potensi NU sangatlah besar dengan 22.000 pesantren dan 90,4 juta warga NU,” ujar Said.
Karena itu, ia mengapresiasi terobosan Pertamina untuk merangkul NU dalam pengembangan ekonomi umat. ”Ini adalah anugerah dari Allah, semoga ini membawa berkah,” harapnya.
Sementara itu, Dwi Soetjipto mengemukakan, kerja sama ini menindaklanjuti visi Presiden Joko Widodo yang menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali tumbuh hingga 7%. “Saat ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 5%. Posisi ini adalah yang terbaik di antara negara-negara lain di Asia,” kata Dwi.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, Presiden meyakini bahwa 2/3 adalah peran sektor swasta. Sedangkan kontribusi APBN dan BUMN hnyalah 1/3 saja. “Dalam kaitan itulah, maka kami bekerja sama dengan NU yang memiliki perangkat yang terdiri dari para pengusaha kecil, menengah dan besar dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin,” lanjutnya.
Kerja sama inilah yang akan didorong oleh Pertamina bersama dengan PBNU. Dengan kata lain, selain aspek pertumbuhan, juga akan ada aspek pemerataannya.
Lingkup potensi kerja sama untuk nota kesepahaman yang berlaku selama 5 tahun ini meliputi pengembangan usaha niaga, investasi, dan pembangunan pada sektor migas; pengembangan, investasi dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan serta konservasi energi; pengabdian masyarakat yang diorientasikan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, lingkungan dan kemaslahatan umat.•RILIS/URIP