Pertamina Demonstrasikan SMP BBM di Depan Pimpinan Media Massa

Pertamina Demonstrasikan SMP BBM di Depan Pimpinan Media Massa

PTM PemredJAKARTA - Sebagai perusahaan energi terbesar bangsa, Pertamina terus berinovasi dalam bidang teknologi untuk menyokong kemajuan negeri. Salah satunya, Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMP BBM) yang untuk pertama kali disosialisasikan implementasinya di hadapan puluhan pemimpn redaksi dan petinggi media nasional, baik cetak maupun elektronik, pada Kamis (2/5), di Jakarta.


“Di sini kita tunjukkan untuk pertama kalinya di depan publik kita sharing dan demonstrasikan implementasi Sistem Monitoring dan Pengendalian BBM (SMP BBM) maupun penjelasan teknologi RFID, karena banyak juga yang bertanya apakah teknologi ini tetap diterapkan terkait kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir.


Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran & Niaga Pertamina Hanung Budya memaparkan alasan perlunya SMP BBM tersebut diterapkan dan disosialisaikan. Hanung juga menjelaskan kepada para pimred betapa ketahanan energi negeri ini dalam kondisi kritis. “Saya harap, semua yang hadir di sini bisa mengerti dan bisa secara tidak langsung mendidik semua pihak untuk mengambil keputusan terkait critical energy dengan menginfokan data yang ada secara objektif dan tidak membuat asumsi sendiri dari secuil informasi yang disampaikan. Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dan kerja samanya,”tukas Hanung.


“Dan juga agar bisa ada pencerahan untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia, bahwa Pertamina harus menjadi lebih besar dari sekarang, karena semata-mata demi ketahanan energi dan tulang punggung bangsa,” tambah Hanung.


Sementara Senior Vice President Fuel Marketing & Distribution Suhartoko menjelaskan tentang teknologi yang digunakan untuk implementasi SMP BBM sesuai dengan permintaan Komisi VII DPR RI kepada pemerintah untuk menyiapkan SMP BBM PSO secara online sampai ke SPBU pada Pertamina yang dapat diakses secara realtime sehingga menjamin azas accountable dan good governance.


“Nah SMP BBM dengan RFID ini juga nanti bisa dimanfaatkan untuk mencari kendaraan yang hilang, karena nanti bisa ketahuan kendaraan ini terakhir mengisi BBM dimana. Jadi nanti kepolisian mungkn bisa mencari di sekitar daerah tersebut,” jelas Suhartoko.


Pada program tersebut Pertamina menargetkan penerapan SMP BBM pada sekitar 100 juta kendaraan bermotor dan 5.207 SPBU Pertamina yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, 100 juta kendaraan bermotor tersebut terdiri dari 11 juta mobil penumpang, 80 juta motor, 3 juta bus dan 6 juta truk. (AHP)

Share this post