JAKARTA - Setelah terdengar cukup lama, akhirnya Pertamina mendirikan anak perusahaan baru, PT Pertamina International Shipping (PIS), yang bergerak dalam sektor pelayaran dalam negeri. Pemegang Saham PIS adalah PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Lubricants masing-masing sebesar 99,5% dan 0,5%.
Hadir dalam penandatanganan akta pendirian PIS, antara lain, Direktur utama Pertamina Dwi Soetjipto, Wakil Direktur utama Pertamina Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar, SVP Shipping Moeljono, VP SPBD Nina Sulistyowati, Direktur utama Pertamina Lubricant Gigih Wahyu Hari Irianto, dan VP Subsidiaries & Joint Venture (SJV) Mardijono Nugroho. Acara penandatanganan akta pendirian PIS tersebut berlangsung di Executive Lounge, Kantor Pusat Pertamina pada Jumat, 23 Desember 2016
Penandatanganan akta pendirian PIS dilakukan oleh Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dan Dirut Pertamina Lubricant Gigih Wahyu Hari Irianto, disaksikan oleh Wakil Dirut Ahmad Bambang dan Direktur Pemasaran M. Iskandar.
Dwi mengatakan bahwa pembentukan anak perusahaan (AP) selalu didasarkan adanya potensi yang bisa dilihat sebagai aset yang dikelola sebagai bagian dari organisasi tersebut, ataupun dikelola secara terpisah. “Kalau kita lihat ada upaya peningkatan efisiensi, maka itu layak dibentuk sebagai anak perusahaan (AP),” kata Dwi.
Aset ini, selain untuk melayani kepentingan Pertamina sendiri, juga harus bisa diutilisasi untuk melayani pihak lain. “Sehingga konsep produktivitas dari aset kita akan terjadi,” lanjut Dwi. “Kita berharap pembentukan anak perusahaan itu akan menghasilkan added value bagi organisasi kita, yaitu Pertamina.”
Sementara itu, Nina Sulistyowati dalam pengantarnya menyatakan bahwa dengan didirikannya PIS, diharapkan Shipping Pertamina bisa meningkatkan kinerja finansialnya seperti perusahaan migas lainnya. Target yang dicapai adalah menjadikannya sebagai world class shipping company. “Pasar sangat terbuka luas, baik di level domestik maupun internasional,” kata Nina.
Sebagai awal, PIS memperoleh modal awal sebesar US$ 10 juta dan kemudian Pertamina akan melakukan tambahan penyertaan modal untuk PIS berupa 5 aset yang terdiri dari 1 floating storage dan 4 kapal tanker BBM, serta seluruh asset dan liabilitas yang terdapat pada Fungsi Charter Out, Shipping, Direktorat Pemasaran Pertamina. “Sehingga kita harapkan bisa secepatnya setelah penandatanganan ini AP Shipping bisa beroperasi,” lanjut Nina.
Nina mengakui bahwa tantangan untuk PIS memang berat, namun ia yakin masih ada ruang bagi PIS untuk berkembang.•URIP