JAKARTA - Pandemi COVID-19 turut mempengaruhi sektor energi di Indonesia. Menghadapi hal tersebut, Pertamina harus terus beradaptasi dan bertransformasi melalui inovasi, agar dapat melayani kebutuhan energi masyarakat, serta menjawab tantangan bisnis di masa depan.
“Dalam menghadapi tantangan akibat pandemi, dibutuhkan ketangkasan dan ketangguhan dari Pertamina untuk mencetak inovasi dari segi produk, teknologi, maupun pelayanan agar perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat. Hal ini pun tidak terlepas dari peran pekerja di Pertamina,” ujar Executive General Manager Regional Pertamina Jawa Bagian Barat Werry Prayogi.
Seiring dengan transformasi di perusahaan, Werry mengatakan, Pertamina kerap mendorong para pekerjanya untuk berkomitmen meningkatkan inovasi produk, teknologi, dan pelayanan setiap tahunnya melalui Forum Continuous Improvement Program (CIP), yakni sebuah ajang kompetisi inovasi untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu secara konsisten, serta mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas proses atau sistem yang ada.
“Untuk menumbuhkan pekerja yang adaptif, kreatif, dan kolaboratif, Pertamina memacu pertumbuhan inovasi melalui ajang kompetisi bagi pekerja. Diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Sekaligus memberi manfaat bagi stakeholders dan lingkungan sekitar secara berkelanjutan,” tambahnya.
Werry menjelaskan, pelaksanaan presentasi inovasi hingga penjurian rangkaian Forum CIP di Pertamina Regional Jawa Bagian Barat tahun 2020 ini dilaksanakan secara virtual.
“Tahun ini terdapat 204 gugus atau kelompok kerja yang berpartisipasi. Hal itu merupakan jumlah gugus terbanyak dalam empat tahun terakhir, dan menghasilkan total real value creation sebesar Rp 345 miliar. Saya turut mengapresiasi insan Pertamina, karena situasi pandemi tidak memadamkan antusiasme dan energi untuk terus berkarya, serta mencetak berbagai inovasi,” ucapnya.
Salah satu gugus yang mendapatkan kategori terbaik merupakan kelompok pekerja dari Intergated Terminal Jakarta. Kelompok ini menyajikan ide inovasi terkait quality control di pengujian laboratorium. Gugus lainnya, berinovasi dan mencari solusi untuk sarana dan fasilitas pelayanan untuk masyarakat seperti di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) maupun Pertashop.
“Inovasi-inovasi yang terpilih dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, dapat direplikasi di lokasi-lokasi kerja Pertamina lainnya,” tutup Werry. *MOR III/HM