Pertamina Drilling Way, Satukan Visi Pengeboran di Anak Perusahaan

Pertamina Drilling Way, Satukan Visi Pengeboran di Anak Perusahaan

PUDWJakarta – Harga crude dunia yang masih bermain se­kitar angka US$ 50-an per barel  membuat rencana kerja kegiatan pengeboran di lapangan-lapangan minyak dan gas (migas) semua korporasi mengalami rasionalisasi, dipangkas hampir setengah dari RKAP 2015. Kondisi ini dimanfaatkan oleh Komite Drilling Hulu di bawah koordinasi fungsi Upstream Strategic & Planning Evaluation (USPOE) untuk menyamakan visi dan meningkatkan kapabilitas tentang kegiatan pengeboran di lingkungan Pertamina, melalui  sosialisasi implementasi Pertamina Drilling Way (PDW). “Kita perlu berkomitmen, bahwa ke depan harus bekerja lebih keras lagi untuk melakukan suatu perbaikan, tidak ada  istilah terlambat yang ada hanyalah kita harus terus bergerak maju,” ucap Meidawati Senior Vice President (SVP) USPOE  di depan seluruh peserta Sosialisasi Implementasi PDW di ruang rapat Pertamax, lantai 21 Gedung Pertamina Pusat,  Senin (20/4) lalu.

 

Lebih lanjut Meidawati mengatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada level Vice President (VP) serta General Manager (GM) dalam melakukan end to end proses pengeboran sesuai dengan pedoman PDW. Lewat pemahaman tersebut, diharapkan adanya sikap tegas dari VP dan GM dalam melakukan eksekusi setiap pengeboran, supaya  direncanakan dan dievaluasi  secara matang terlebih dahulu, sesuai dengan parameter-parameter baik teknis  maupun keekonomian yang terukur. Menurut Meidawati akan dilakukan audit manakala dijumpai adanya defiasi dalam pelaksanaan. “Ketika ada defiasi pada sumur-sumur tertentu  Tim Drilling akan masuk ke anak-anak perusahaan untuk melakukan audit,” tegas Meidawati mengingatkan.

 

Sejalan dengan Meidawati, General Manager Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC) Alfian Husein menjelaskan perlu adanya Standard Operation Procedur (SOP) untuk meningkatkan performance pengeboran seperti yang dilakukan di Nunukan, ketika memetik kesuksesan dalam pengeboran tiga sumur eksplorasi tahun lalu. “Se­betulnya kita dengan pengeboran tiga sumur relatif sudah melaksanakan SOP mirip seperti  PDW, namun tidak didokumentasikan seperti itu, tapi saya lihat tadi proses-prosesnya sudah sejalan,”  ungkap Alfian saat jeda.  Se­lanjutnya, ia mengharapkan  agar dengan berpedoman pada PDW kinerja pengeboran seluruh APH, baik yang beroperasi di darat maupun di lepas pantai akan berjalan optimal sesuai dengan paradigma baru, yakni sukses dengan semangat cost effectiveness. “Mudah-mudahan dengan adanya PDW performance drilling ke depan bisa lebih optimal sesuai dengan etos baru seperti dicanangkan oleh Direktur Hulu,” imbuh Alfian.

 

Sementara itu, General Manager Asset 1 Pertamina EP (PEP), Irwansyah merencanakan dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi implementasi PDW  ke seluruh jajaran level lebih bawah di seluruh area dan lapangan. “Seperti aset-aset yang lain, diharapkan dengan implentasi PDW ini  di samping kinerja drilling work over akan menjadi lebih baik, kita juga berharap adanya kemajuan dalam peningkatan efisiensi realisasi rencana kerja pengeboran,”  kata Irwansyah mewartakan asanya.

 

Sosialisasi Implementasi  PDW kali ini merupakan lanjutan dari kick-off Sosialisasi Implementasi PDW pada awal bulan Februari 2015 yang lalu, sebagai bentuk komitmen keseriusan manajemen Direktorat Hulu dalam menyelaraskan pedoman pengeboran di seluruh Anak Perusahaan Hulu (APH).•DIT.HULU

Share this post