JAKARTA – Semangat kebersamaan dalam upaya merajut nusantara dinilai sangat penting, sebab negeri ini memiliki beragam suku, agama, budaya, dan tradisi. Sebagai bukti keseriusan dan komitmen perusahaan, Pertamina sepenuhnya mendukung kegiatan jelajah sepeda Manado-Makassar yang dipelopori harian Kompas.
Ini merupakan kali kedua Pertamina mendukung kegiatan bersepada jarak jauh yang telah dilakukan Kompas sejak 2008. Perjalanan akan dimulai dari kota Manado dengan menempuh jarak sekitar 1.500 kilometer. Selama 14 hari, rombongan melewati Provinsi Sulawesi Utara,Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Perjalanan tersebut dimulai pada 18 Agustus 2014 dan tiba di Makassar pada 31 Agustus 2014.
Jelajah sepeda ini diikuti 50 peserta yang berasal dari sejumlah komunitas sepeda di berbagai kota Indonesia, antara lain Manado, Bitung, Tondano, Gorontalo, Makassar, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Padang. Termasuk dari Kuala Lumpur, Malaysia. Bahkan, 10 orang di antaranya adalah pemenang undian Kompas Minang Bike yang dilakukan awal Juni 2014 di Sumatera Barat.
Vice President Corporate Communication Ali Mundakir mengatakan, melalui kerja sama ini pihaknya juga ingin menunjukkan kepada masyarakat Indonesia, soal penyediaan BBM di daerah terpencil yang masih terkendala masalah teknis akibat infrastruktur yang tidak memadai.
Kendati demikian, Ali menambahkan, Pertamina sangat mendukung ide jelajah yang dilakukan Kompas guna mengenali keindahan alam dan keanekaragaman budaya di negeri sendiri. Karena dalam perjalanan bersepeda mereka akan banyak menemukan wilayah kerja Pertamina disana.
Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, Budiman Tanurejo, menuturkan, kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk kebersamaan untuk membangun komunitas sehingga dapat terintegrasi antara jurnalistik dengan Corporate Social Responsibility. “Dengan bersepeda kita bisa melihat Indonesia lebih dalam, melihat Indonesia senyata-nyatanya,” ujarnya.
Dalam perjalanan tersebut, Budiman menjelaskan, para peserta dan semua tim akan menginap dalam tenda, sebab disana tidak ada penginapan.•EGHA