Pertamina Dukung Trilogi Kebijakan Energi

Pertamina Dukung Trilogi Kebijakan Energi

Jakarta - Trilogi kebijakan energi tersebut disampaikan Wakil Presiden Boediono saat membuka pameran Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) 2012, di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Selasa (17/7). Dalam sambutannya Boediono me­gatakan trilogi kebijakan energi itu mencakup politik, ekonomi dan lingkungan hidup.


Menurutnya secara politik strategi energi harus dapat memenuhi kriteria politik energi dan politik keamanan. Di bidang ekonomi, dijelaskan Wapres, strategi energi harus suistainable atau berkelanjutan. "Kebijakan energi juga harus berwawasan lingkungan. Jika kita salah merumuskan energi, maka kita akan menanggung kerusakan lingkungan hidup," ujar Wapres.


Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam sumber energi. Sumber-sumber energi itu harus dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh generasi sekarang, tetapi juga dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang. "Tugas kita, generasi sekarang, untuk mewariskan sistem energi nasional yang memenuhi Trilogi Kebijakan Energi," ujar Wapres.


Pameran EBTKE berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 17 - 19 Juli tersebut diselenggarkan oleh Kementerian ESDM bekerja sama dengan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI). Kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Selain konferensi juga digelar pameran yang diikuti berbagai negara yang mengembangkan energi terbarukan seperti: Brasil, Jerman, Malaysia, China, dan juga India. Para peserta tidak hanya melakukan sharing knowledge pengembangan energi terbarukan, tetapi juga unjuk pengembangan energi terbarukan.


Pertamina lewat anak usaha Pertamina Geothermal Energy dan Pertamina Drilling Service ikut serta dalam kegiatan ini. Menurut President Director Pertamina Geothermal Energy Slamet Riadhy, keikutsertaan Perta­mina sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan untuk mengembangkan energi terbarukan di tengah ancaman krisis energi dan bahan bakar fosil. Sumber energi fosil kian tipis, se­mentara pertumbuhan konsumsi energi terus naik. Karena itu pengembangan EBTKE seperti panasbumi sangat diperlukan untuk keberlangsungan energi dan juga mengurangi dampak lingkungan yang timbul. "PGE berkomitmen untuk menjadi perusahaan pengelola panasbumi nomor satu di Indonesia, bahkan di dunia," ujar Slamet Riadhy di hadapan Wapres.


Sejumlah kemajuan yang dicapai Pertamina dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan juga dipaparkan Slamet Riadhy kepada Wakil Presiden Boediono, saat mengunjungi booth Per­tamina.


Dalam kunjungannya ke Pertamina Boediono berharap agar Pertamina berperan aktif dalam mendorong trilogi kebijakan energi.


Pada acara ini Pertamina berhasil memperoleh penghargaan dari Kementerian ESDM untuk Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Panasbumi tahun 2011 peringkat Aditama untuk PGE Area Kamojang, Pengelolaan Lingkungan Panasbumi tahun 2011 peringkat utama untuk PGE Area Kamojang dan Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Panasbumi tahun 2011 peringkat Pra­tama untuk PGE Area Lehen­dong.

Share this post