JAKARTA - Saat ini teknologi informasi terbuka seluas-luasnya bagi masyarakat. Hal tersebut menjadi sebuah peluang yang menjanjikan bagi perusahaan yang mampu mengikuti perubahan di era digital. Melihat perubahan tersebut, Pertamina pun menyelenggarakan final Pertamina Energy Hackathon 2018, di Hotel Sari Pacific, Jakarta, pada Sabtu (21/4/2018).
Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, acara ini menjadi bukti komitmen transformasi digital bahwa BUMN ini berupaya mengikuti perkembangan zaman dan mencari berbagai solusi melalui teknologi informasi agar perusahaan semakin kompetitif. Ajang ini menjadi cara baru untuk mencari ide-ide segar dari kalangan muda maupun pengembang aplikasi professional, yang notabene merupakan pelanggan perusahaan, untuk menciptakan terobosan dalam bisnis ritel.
“Kami melibatkan pihak luar, start-up dan developer, yang selama ini juga merupakan konsumen ritel Pertamina. Karena mereka paham bagaimana kebutuhan konsumen,” jelas Nicke.
Seperti diketahui, ajang Hackathon yang dibuka sejak 12 Maret hingga 22 April 2018 ini mampu menjaring sekitar 340 proposal aplikasi. Dengan keunikannya masing-masing, pada tahapan final kali ini dipilih 35 aplikasi yang sesuai dengan bisnis dan kebutuhan Pertamina.
Hal senada juga disampaikan Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid. "Perkembangan kemajuan teknologi informasi menjadi point yang sangat penting karena dengan berkembangnya era digital memudahkan Pertamina dalam mendekatkan diri dengan konsumen, mengingat produk-produk Pertamina sangat dekat dengan masyarakat," ujar Mas’ud.
Nicke menambahkan, dalam final ini terdapat 3 tim Pertamina yang siap berkompetisi dengan tim lainnya. "Melihat dari jumlah dan komposisi peserta yang mayoritas adalah developer muda berbakat, generasi milenial ini ternyata turut concern kepada Pertamina agar dapat menjadi yang terbaik dalam melayani masyarakat," ujar Nicke.*HARI