JAKARTA - Mengawali tahun 2017, PT Pertamina EP (PEP) mengumpulkan lebih dari 1.000 kontraktor untuk mengingatkan kembali kejadian Health, Safety, Security and Environment (HSSE) di tahun 2016 agar dapat melangkah lebih baik di tahun 2017 dengan target Zero Accident.
Dalam kesempatan tersebut, PTH Direktur Utama PEP Nanang Abdul Manaf mengingatkan, penerapan safety merupakan hal yang sangat fundamental bagi perusahaan minyak dan gas khususnya bagi Pertamina. Karena itu, ia meminta seluruh pekerja dan mitra kerja PEP berpartisipasi dalam penerapan HSE Golden Rules.
Nanang menjelaskan, kegiatan operasi Migas Hulu memang berisiko tinggi terjadinya insiden HSE. Fakta insiden lebih dari 90% terjadi pada kegiatan kontraktor dan masih ada gap signifikan antara implementasi Sistem Manajemen HSE (SMHSE) oleh kontraktor dengan SMHSE Pertamina. Kondisi yang diharapkan adalah SMHSE kontraktor mempunyai level sama dengan SMHSE Pertamina dan menerapkan Zero Accident.
“Mari bersama-sama membangun pondasi SMHSE ini dengan kokoh dan baik. Tunjukkan peran saudara sebagai HSE leader sehingga target zero accident di Pertamina EP dapat kita capai,” ujar Nanang Abdul Manaf dalam acara PEP Kontraktor HSE Engagement“Zero Accident, Kita Bisa”, di Lantai M Kantor Pusat Pertamina, Senin (27/2).
Sementara itu, SVP HSSE Pertamina menegaskan, BUMN ini berkomitmen memajukan perusahaan dengan lima prioritas strategi untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. “Dari lima prioritas strategi itu, ada hal utama yang mendasari yaitu budaya HSSE. Kinerja HSSE merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan,” tegas Rony.
Di hadapan para vendor dan kontraktor yang hadir, Rony memaparkan kebijakan HSSE PT Pertamina (Persero). Ia juga mengungkapkan, 70% dari pekerja yang bekerja di Pertamina adalah pekerja kontraktor, 80% dari total biaya pemeliharaan Pertamina digunakan untuk menyewa kontraktor, serta serta 90% dari kasus kecelakaan dan insiden HSSE yang berkaitan dengan bisnis Pertamina menimpa kontraktor.
“Karena itu, kinerja kontraktor akan sangat berdampak bagi kinerja Pertamina. Satu NOA akan berdampak pada pemotongan skor KPI seluruh Pekerja Pertamina sebesar 1 persen,” tegas Rony.
SVP Upstream Strategic & Operation Planning Evaluation Direktorat Hulu Meidawati mengimbau agar seluruh sarana komunikasi HSE diaktifkan, dengan membahas aspek HSE yang penting dan tracking tindak lanjutnya.
“Saat Management Walkthrough, manfaatkan momen tersebut untuk memberikan pesan-pesan HSE dan minta feedback dari frontliner mengenai implementasi SMHSE di lapangan, membuat jadwal dan topic HSE Meeting serta melakukan HSE Campaign melalui poster, leaflet, broadcast, perlombaan dan metode kampanye lainnya,” pungkasnya.
Menutup acara tersebut, PEP memberikan apresiasi VendorAward kepada mitra kerja yang memiliki kinerja terbaik. KSO Samusra Energy BWP Meruap meraih Vendor Award untuk kategori penerapan HSE terbaik, PROPER Hijau, dan Zero Fatality. Kinerja Contractor Safety Management System (CSMS) Terbaik diraih PT BGP Indonesia, Sigma energy Compressingdo, PT Asry Amanah Timur, PT BJ Services dan PT Dowell Schlumberger.
Selain sebagai bentuk apresiasi atas kinerja vendor terbaik di PEP, Vendor Award ini dimaksudkan sebagai stimulus kepada vendor lainnya yang masih belum berhasil mendapatkan kriteria excellent dalam evaluasi akhir CSMS sehingga berupaya meningkatkan pengelolaan aspek HSE.
Penghargaan diberikan kepada vendor yang berhasil mendapatkan kriteria excellent dalam penilaian akhir implementasi SMHSE kontraktor periode evaluasi akhir di tahun 2016.•IRLI