Pertamina EP Imbau Kontraktor untuk ‘Zero Accident’

Pertamina EP Imbau Kontraktor untuk ‘Zero Accident’

14- PEP Zero FatalityJAKARTA - Mengawali tahun 2017, PT Pertamina EP (PEP) meng­umpulkan lebih dari 1.000 kontraktor untuk meng­ingat­kan kem­bali keja­­dian Health, Safety, Se­curity and Environment (HSSE) di tahun 2016  agar dapat melangkah le­bih baik di tahun 2017 dengan target Zero Accident.

 

Dalam kesempatan ter­sebut, PTH Direktur Uta­ma PEP Nanang Abdul Ma­naf mengingatkan, penerapan safety merupakan hal  yang sangat fundamental bagi peru­­sa­­haan minyak dan gas khu­­­­susnya bagi Pertamina. Karena itu, ia meminta  se­luruh pekerja dan mitra kerja PEP berpartisipasi da­lam penerapan HSE Golden Rules.

 

Nanang menjelaskan, kegiatan operasi Migas Hulu memang berisiko tinggi ter­­jadinya insiden HSE. Fak­­ta insiden lebih dari 90% terjadi pada kegiatan kon­­­traktor dan masih ada gap signifikan antara imple­mentasi Sis­tem Manajemen HSE (SMHSE) oleh kontra­ktor dengan SMHSE Perta­mina. Kondisi yang diha­rap­kan adalah SMHSE kon­trak­tor mempunyai level sama de­ngan SMHSE Pertamina dan menerapkan Zero Accident.

 

“Mari bersama-sama mem­bangun pondasi SM­HSE ini dengan kokoh dan baik. Tunjukkan peran saudara sebagai HSE leader sehingga target zero accident di Pertamina EP dapat kita capai,” ujar Nanang Abdul Manaf dalam acara PEP Kontraktor HSE Engagement“Zero Accident, Kita Bisa”, di Lan­tai M Kantor Pusat Per­tamina, Senin (27/2).

 

Sementara itu, SVP HSSE Perta­mina mene­gaskan, BUMN ini berko­mitmen memajukan peru­­sa­haan dengan lima prio­ritas strategi  untuk menjadi perusa­haan energi nasional kelas dunia. “Dari lima prioritas strategi itu, ada hal utama yang mendasari yaitu budaya HSSE. Kinerja HSSE merupakan salah sa­tu faktor penting dalam me­ningkatkan kinerja peru­sa­haan,” tegas Rony.

 

Di hadapan para vendor dan kontraktor yang ha­dir, Rony memaparkan ke­bijakan HSSE PT Perta­mina (Persero).  Ia juga mengungkapkan,  70% dari pe­kerja yang bekerja di Perta­mina adalah pekerja kon­traktor, 80% dari total biaya pemeliharaan Pertamina digu­nakan untuk menyewa kon­­tra­ktor, serta  serta 90% dari kasus kecelakaan dan insiden HSSE yang berkaitan dengan bisnis Pertamina menimpa kontraktor.

 

“Karena itu, kinerja kontraktor akan sangat ber­dampak bagi ki­­­ner­­ja Pertamina. Satu NOA akan berdampak pada pemo­­­tongan skor KPI seluruh Pekerja Pertamina sebesar 1 persen,” tegas Rony.

 

SVP Up­stream Strategic & Ope­ration Planning Evaluation Direktorat Hulu Meida­wati mengimbau agar seluruh sa­rana komunikasi HSE  diaktifkan, dengan mem­bahas aspek HSE yang penting dan tracking tindak lanjutnya.

 

“Saat Mana­­­­­gement Walkthrough, man­faat­­kan momen tersebut untuk memberikan pesan-pesan HSE dan minta feedback dari frontliner mengenai implementasi SMHSE di lapangan, mem­buat jadwal dan topic HSE Meeting serta melakukan HSE Campaign melalui poster, leaflet, broad­cast, perlom­baan dan metode kampanye lainnya,” pungkasnya.

 

Menutup acara tersebut, PEP memberikan apresiasi VendorAward kepada mitra kerja yang memiliki kinerja terbaik.  KSO Samusra Energy BWP Meruap meraih Vendor Award untuk kategori penerapan HSE terbaik, PROPER Hijau, dan Zero Fatality. Kinerja Contractor Safety Management System (CSMS) Terbaik diraih PT BGP Indonesia, Sigma energy Compressingdo, PT Asry Amanah Timur, PT BJ Services dan PT Dowell Schlumberger.

 

Selain sebagai bentuk apresiasi atas kinerja vendor terbaik di PEP, Vendor Award ini dimaksudkan sebagai stimulus kepada vendor lainnya yang masih belum berhasil mendapatkan kri­teria excellent dalam evaluasi akhir CSMS sehingga ber­u­­paya meningkatkan pengelolaan aspek HSE.

 

Penghargaan dibe­rikan kepada vendor yang berhasil menda­patkan kriteria excellent dalam penilaian akhir implementasi SMHSE kontraktor periode evaluasi akhir di tahun 2016.•IRLI

Share this post