Pertamina EP Optimis Bisa Lalui Badai Anjloknya Harga Minyak Dunia

Pertamina EP Optimis Bisa Lalui Badai Anjloknya Harga Minyak Dunia

15-HUT PEPJakarta- Anjloknya harga minyak dunia pasti memukul seluruh aspek dan pihak yang terlibat dalam industri emas hitam di seluruh dunia, termasuk PT Pertamina EP (PEP). Namun demikian, anjloknya harga minyak dunia tidak membuat PEP yang merupakan tulang punggung di sektor hulu Pertamina mengendorkan operasinya.

 

Rony Gunawan, Presiden Direktur PT Pertamina EP menyatakan, kondisi peru­sahaan saat ini justru agresif mencari cadangan migas baru melalui kegiatan  eksplorasi, serta mempercepat berbagai proyek pengembangan yang saat ini sedang berlangsung.

 

“Ada CPP Donggi di Sulawesi Tengah yang mulai beroperasi pada April 2016, lalu serah terima CPP Gundih di JawaTengah kepada Cepu Field, dan serah terima proyek Pondok Makmur di Bekasi ke­pada Tambun Field,” kata Rony, saat perayaan HUT ke-11 PEP, di Jakarta (20/9).

 

Lebih lanjut ia memapar­kan, saat ini tengah dikebut proyek lain, seperti CPP Ma­tindok di Sulawesi Tengah, proyek Paku Gajah di Sumatera Selatan, dan Proyek Cikarang – Tegal Pacing  yang diupayakan da­pat beroperasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. “Sehingga memberikan tam­bahan pendapatan untuk PT Pertamina (Persero) juga deviden bagi negara” tukasnya.

 

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengapresiasi kinerja PEP selama masa sulit ini. Menurutnya, strategi yang sudah dilakukan harus diting­katkan terutama dari sisi pe­manfaatan teknologi untuk meningkatkan produksi dari lapangan-lapangan  mature yang memang sudah menjadi domain PEP.

 

“Saya kira dengan harga minyak seperti sekarang ini serta kondisi lapangan-lapangan kita yang cukup marjinal, salah satu yang membuat semuanya bisa fight, cukup ekonomis adalah teknologi. Kita harus bisa memilih tek­nologi yang tepat bukan teknologi yang mahal,” kata Syamsu.

 

Menurutnya, penggunaan teknologi yang tepat bisa mem­berikan manfaat be­sar di lapangan minyak Perta­mina karena tidak bisa terus menerus berharap kepada naiknya harga minyak men­tah dunia. Syamsu Alam berharap, berbagai inovasi kreatif harus terus digalakkan di seluruh lapisan perusahaan Ini sudah bisa terlihat dari implementasi di lapangan dan pencapaian kinerja perusahaan selama ini.

 

“Banyak inovasi yang sudah dilakukan. Contohnya di Wonocolo dan Ramba.  Menurut saya, itu suatu yang sangat baik untuk terus dilakukan. Harus ada arahan yang jelas sehingga ke depannya PEP dapat berkontribusi maksimal. Semua pembinaan dan pro­gram akan mengacu kepada mi­lestone yang akan kita ca­pai”, papar Syamsu.

 

Selama 11 tahun ber­kiprah di industri migas tanah air, PEP memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, terutama yang berada di sekitar wi­layah operasi. “Dengan begitu, masyarakat diharapkan memiliki aktifitas positif dan memberi dampak ekonomi yang lebih baik, serta peru­sahaan mendapatkan Social License to Operate dari masyarakat,”  kata Rony.

Kontribusi PEP tersebut diakui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Ke­hutanan Republik Indonesia, pada tahun 2015. “Terdapat dua lapangan PEP, yaitu Ran­tau Field dan Subang Field mem­peroleh penghargaan PROPER Emas,” tutup­nya.•wahyu

Share this post