Pertamina EP : Tak Henti Dongkrak Produksi

JAKARTA - Meski sebagian aset produksi PT Pertamina EP (PEP) dikategorikan aset uzur, namun tidak mengendurkan etos kerja seluruh jajarannya, baik yang bertugas di pusat maupun di pelosok tanah air. Para jawara PEP tak kenal henti, terus berinovasi meningkatkan produksi. Hal tersebut dapat diurut dari kinerja produksi migas sepanjang Januari-September 2018, rata-rata 260,5 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau 101 persen dari target produksi sebesar 256,7 MBOEPD.

“Raihan tersebut didapat dari produksi minyak mencapai 82.735 barel per hari (BOPD) dan produksi gas 1,022 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) hingga kuartal III/2018,” ungkap Presiden Direktur PEP Nanang Abdul Manaf. 

Menurut Nanang mengatakan, tren kenaikan produksi PEP dimulai sejak awal 2018. Pencapaian angka produksi minyak terutama ditunjang Lapangan Sukowati, PEP Asset 4 di Kabupaten Bojonegoro (Jatim), dengan status pada 3 September 2018 meraih produksi 10.010 BOPD. Untuk kontribusi gas didukung Lapangan Pendopo, PEP Asset 2 di Kabupaten Pali (Sumsel) dengan produksi gas sebesar 264,8 MMSCFD. “Strategi yang dilaksanakan untuk meningkatkan produksi adalah dengan melakukan kegiatan pengeboran serta optimalisasi eksisting fasilitas,” tambah Nanang.

Sementara Agus Amperianto, General Manager PEP Asset 4, menjelaskan peningkatan produksi Lapangan Sukowati diperoleh dari aktivitas optimasi program sumuran, pengasaman, servis sumur, perbaikan cement bonding, dan reaktivasi sumur yang masih berpotensi. PEP Sukowati Field mempunyai 27 sumur minyak, lima di antaranya memiliki produksi terbesar, yaitu sumur-sumur SKW-27 dengan produksi sekitar 1.659 BOPD, SKW-7 (672 BOPD), SKW-25 (743 BOPD), SKW-8C (927 BOPD), dan SKW-18 (572 BOPD). “Tambahan produksi dari Sukowati Field, ikut mendongkrak total produksi PEP Asset 4 hingga 17.203 BOPD atau sekitar 123% dari target produksi 2018, sebesar 14.032 BOPD,” ucap Agus.

Dalam upaya menjaga keseimbangan reserve to production (R to P), PEP terus melakukan kegiatan eksplorasi untuk mencari cadangan baru. Hingga September 2018, PEP berhasil menyelesaikan survei seismik 2D di daerah Tanjung Area 2 sesuai target, sepanjang 680Km. Di samping itu, dilakukan juga pe­nyelidikan seismik 3D di empat daerah yaitu Paraiba, Tanjung, Jirak, dan Klamasosa seluas 344 Km2. 

“Sampai saat ini, PEP telah menyelesaikan empat sumur penge­boran eksplorasi dengan tambahan sumber daya 2C sebesar 12,96 juta barel setara minyak (BOE). Direncanakan ada tiga sumur eskplorasi lagi yang akan selesai pada 2018,” kata Nanang. Selanjutnya Nanang menambahkan, sumur-sumur eksplorasi yang sudah dibor adalah Titanum - 001 (Sumut), Akasia Maju – 1 (Jabar), Brajanata – 1 (Kaltim), dan Sakura – 1 (Sumsel). Sedangkan yang akan selesai sumur Wolai - 1 (Sulteng) dan Sekar Wangi -1 (Sumsel).

Wilayah kerja PEP meliputi daerah seluas ± 113,629.82 km2, terbentang dari Aceh hingga Papua Barat. Daerah seluas itu dibagi dalam 5 aset dengan 22 field, yakni: Asset 1 terdiri atas Rantau Field, Pangkalan Susu Field, Jambi Field, Lirik Field, dan Ramba Field; Asset 2 mencakup Prabumulih Field, Adera Field, Pendopo Field, Limau Field, dan Proyek Paku Gajah; Asset 3 meliputi Jatibarang Field, Subang Field, dan Tambun Field; Asset 4 terdapat Cepu Field, Poleng Field, Papua Field, Sukowati Field, Donggi-Matindok Field, dan Proyek Gas Jawa; Asset 5 meliputi Sangatta Field, Bunyu Field, Sangasanga Field, Tarakan Field, dan Tanjung Field.•DIT. HULU

Share this post