JAKARTA - Pertamina menggandeng Kimia Farma dalam memenuhi kebutuhan bahan baku produksi obat-obatan. Penandatanganan nota kesepahaman antara PT Kilang Pertamina Internasional bersama PT Kimia Farma Tbk tentang potensi pengembangan industri penyedia bahan baku farmasi yang dilaksanakan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, pada Jumat, 24 Juli 2020.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang dan Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo disaksikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunawan Sadikin, dan Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir.
Budi mengapresiasi langkah Pertamina dan Kimia Farma karena sebagai BUMN telah bersinergi. “Saya mengucapkan apresiasi karena Pertamina dan Kimia Farma sudah bergerak gesit, cepat, tuntas atas kerja sama tersebut. Kerja sama itu juga dapat mengungi impor bahan baku produksi obat. Saya ucapkan selamat bekerja dan sehat selalu,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Nicke Widyawati juga mengungkapkan bahwa kerja sama itu merupakan komitmen untuk mendukung pengembangan bahan baku farmasi. Pertamina sebagai perusahaan energi akan terus melanjutkan pembangunan kilang melalui PT Kilang Pertamina Internasional, dan menambah bauran produk petrokimia.
Selanjutnya, Honesti Basyir juga mengapresiasi kerja sama tersebut. “Kerja sama ini merupakan salah satu solusi atas permasalahan, bahwa kami mempunyai produknya tetapi tidak punya bahan bakunya. Adanya kerja sama itu merupakan kolaborasi untuk mengatasi sebuah permasalahan,” ungkap Honesti.
Dirinya juga mengungkapan, melalui kerja sama itu dapat mengurangi import bahan baku menjadi 75 persen. “Bahan baku masih import dari cina dan india, kami sudah memiliki roadmap untuk mengurangi impor bahan baku tersebut. Sekali lagi saya ucapkan selamat,” tutupnya. *IN/Foto: AA/HM