Pertamina Gelar Komunikasi Publik untuk Penyusunan AMDAL Kilang NGRR Tuban

Pertamina Gelar Komunikasi Publik untuk Penyusunan AMDAL Kilang NGRR Tuban

6-tuban RevTUBAN - PT Pertamina (Persero) melakukan komunikasi publik  sebagai bagian untuk penyiapan penyusunan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk pembangunan Kilang Baru Ter­integrasi Bahan Bakar Minyak dan Petrokimia beserta Fasilitas Pe­nunjangnya di Tuban.

 

Komunikasi publik tersebut dilaksanakan dua hari, yaitu pada 12 Januari 2017 dengan target jajaran pemerintahan Tuban, yaitu Bupati dan Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Tuban dengan tidak kurang 60 tokoh pimpinan daerah hadir. Pada hari selanjutnya, komunikasi publik dilakukan kepada sekitar 70 tokoh masyarakat di sekitar lokasi proyek di Kecamatan Jenu, Tuban.

 

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi dalam kesempatan itu menjelaskan rencana pembangunan yang juga dikenal dengan New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban, berikut dampak positif yang dapat dirasakan masyarakat sekitar. Menurut dia, saat ini proyek pembangunan kilang telah memasuki tahapan pelaksanaan AMDAL yang akan menjadi momentum penting bagi pelaksanaan tahapan proyek selanjutnya, di mana Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan agar ground breaking proyek tersebut dapat dimulai pada Juli 2017.

 

“Dalam kesempatan ini kami mengetuk pintu kepada Bupati dan Ketua DPRD dan seluruh pimpinan di Tuban, serta tokoh masyarakat bahwa proses pembangunan kilang minyak terpadu Petrochemical di Tuban, secara resmi dimulai tahapan-tahapannya. Proyek kilang ini tidak hanya penting bagi ketahanan dan kemandirian energi nasional, tetapi secara ekonomi juga bisa berdampak positif, baik dari pembukaan lapangan kerja dan efek berganda lainnya yang dapat dirasakan masyarakat,” kata Hardadi.

 

NGRR Tuban yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2021 itu akan mengolah minyak mentah dengan kapasitas feed 300.000 barel per hari. Untuk mendukung Kilang Per­tamina-Rosneft, akan dibangun fa­silitas penunjang antara lain jetty, jalur pipa bawah laut, SPM (Single Point Mooring), tangki penyimpanan minyak mentah (tank crude),  komplek utilitas dan perkantoran, serta fasilitas pengendali pencemaran sebagai ben­tuk kepedulian Pertamina atas pe­nge­lolaan lingkungan.

 

Masyarakat, lanjut Hardadi, telah menyambut baik rencana pem­ba­ngunan kilang dan berharap agar dam­pak positif dapat betul-betul maksimal dirasakan. Untuk itu, katanya, Pertamina dan Rosneft Oil Company sebagai mitra akan bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait.

 

“Pertamina dan masyarakat juga telah menandatangani hasil-hasil pertemuan sebagai landasan penyusunan rencana kerja yang si­nergis antara antara Pertamina sebagai pemrakarsa proyek dan masyarakat. Komunikasi publik ini juga menjadi momentum yang baik, di mana juga telah disepakati adanya tiga wakil tokoh setiap desa dari enam desa sebagai mit­ra diskusi untuk penyusunan AMDAL,” katanya.•RUDI ARIFFIANTO

Share this post