Seorang vaksinator bersiap menyuntikan vaksin kepada peserta pada kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap pertama “Sehat Bersama Pertamina” yang diselenggarakan di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta pada Sabtu (24/7/2021). (Foto: Priyo)

Pertamina Gelar Program Vaksinasi, Vaksinator: Jangan Abaikan Prokes Setelah Divaksin

JAKARTA - Salah satu upaya menghadapi pandemi Covid-19 adalah dengan vaksinasi. Maka itu, Pertamina bekerja sama dengan Pertamedika IHC mengadakan program vaksinasi untuk para Perwira Pertamina dan keluarganya, mitra kerja, pensiunan Pertamina, serta masyarakat sekitar perusahaan sampai masyarakat umum.

Acara yang diselenggarakan mulai Sabtu, 24 Juli 2021 sampai tanggal 2 Agustus 2021 di Kantor Pusat Pertamina tersebut dilayani oleh 55 tenaga kesehatan yang akan melayani 1.000 peserta per hari dengan total target 10.000 peserta pada vaksinasi pertama.

Salah satu vaksinator, yaitu dr. Dwi Intan mengatakan bahwa menjadi seorang vaksinator merupakan suatu perjuangan. "Tenaga kesehatan (nakes) menjadi garda terdepan, selain dalam pengobatan, pemberian vaksin juga menjadi hal yang utama karena kami berupaya agar pandemi Covid-19 tidak berkepanjangan. Selain itu, vaksinasi menjadi program pemerintah yang diprioritaskan untuk mencapai herd immunity," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, untuk menjadi vaksinator diperlukan persiapan yang tidak mudah, seperti skrining yang ketat. "Kami menjalani skrining yang ketat, kondisi badan yang fit harus ditambah asupan gizi yang baik, vitamin, hingga olahraga teratur. Namun jika ada keluhan sedikit saja, lebih baik tidak usah turun ke lapangan," ucap Dwi menjelaskan.

Rina Kurniasih (45) mengatakan bahwa sebagai salah seorang vaksinator harus memiliki kondisi yang fit dan harus memberikan pelayanan yang prima.

"Jika kami sebagai garda terdepan sehat, maka kami dapat banyak membantu banyak orang," ujar Rina menambahkan.

Dwi juga mengimbau kepada masyarakat yang akan mengikuti vaksinasi sebaiknya memeriksakan kesehatan terlebih dahulu agar tubuh dalam kondisi fit saat menerima vaksin.

"Banyak juga peserta yang gagal divaksin karena ada sakit komorbid yang pesertanya sendiri pun tidak mengetahui. Daripada lama menunggu nggak taunya pas skrining ada sakit komorbid. Semuanya harus dipersiapkan sebaik-baiknya," ujar Dwi.

Kedua vaksinator tersebut berharap agar masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Jangan abai setelah vaksin, tetap dijaga protokol kesehatannya. Masker tetap digunakan, jangan lupa mencuci tangan dan menjaga jarak, jauhi kerumunan, " tutur Dwi. *HM/PW/IN

Share this post