Pertamina Gelar Simulasi Keadaan Darurat Pencurian BBM di Tarisi Cilacap

Pertamina Gelar Simulasi Keadaan Darurat Pencurian BBM di Tarisi Cilacap

9-OKD_resizeJAKARTA- Pertamina menggelar simulasi ke­adaan darurat level dua (seting­kat direksi), pada Rabu (6/9/2017). Simulasi digelar dengan skenario kebocoran pipa di Desa Tarisi, Cilacap yang diakibatkan pencurian minyak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pipa ini menghubungkan penyaluran BBM dari TBBM Lomanis Cilacap ke TBBM Tasikmalaya dan TBBM Bandung Group.

 

Menurut VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, kegiatan ini merupakan latihan rutin yang diadakan untuk melatih kewaspadaan dan kesiagaan tim Pertamina dalam meng­hadapi kondisi darurat yang bisa terjadi kapanpun.

 

“Latihan ini penting agar tim Pertamina selalu waspada dan siaga menghadapi kon­disi darurat,” ujarnya.

 

Skenario yang dilakukan adalah pencurian terjadi di jalur pipa BBM yang menyalurkan Premium sekitar pukul 08.00 WIB. Kejadian ini berkembang menjadi kebakaran sehingga berdampak luas. Tim TBBM Lomanis pun langsung me­lakukan penanganan pertama dengan bekerja sama dengan aparat terkait. Mempertimbangkan dampak yang diakibatkan dan potensi dampak ke wilayah lain, maka kondisi ini dilaporkan ke kan­tor pusat sehingga men­jadi Keadaan Darurat level 2 dengan fatality.

 

Secara umum latihan ber­jalan dengan lancar dengan me­libatkan beberapa pihak, seperti Polres Tarisi, Koramil, Puskesmas Tarisi dan RS Pertamina Cilacap.

 

“Pertamina mengucapkan terima kasih atas kerja sama pihak terkait sehingga latihan ini berjalan dengan baik dan menjadi pembelajaran yang berharga buat kami,” ujar Adiatma.

 

Untuk melihat kondisi yang terjadi, dalam simulasi itu jajaran Direksi Pertamina yang dipimpin oleh SVP Non Fuel Marketing Pertamina B. Trikora Putra juga menggelar teleconference di ruang Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Kantor Pusat Pertamina guna memantau perkembangan situasi terkini.  Teleconference tersebut meli­batkan Marketing Ope­ration Region (MOR) IV Se­marang, MOR  III Jakarta, TBBM Tasikmalaya dan TBBM Lomanis.

 

Dalam situasi tersebut, terlihat bagaimana kesigapan seluruh karyawan Pertamina mulai dari level direksi hing­ga operasional dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. Seluruh tahapan yang tertuang dalam Standard Operating Procedure (SOP) juga diberlakukan tan­pa terkecuali. Setelah mela­lui berbagai rangkaian pena­nganan, simulasi ini pun akhir­nya dinyatakan selesai dengan catatan tingkat keberhasilan 100%.•SEPTIAN

Share this post