JAKARTA - Tahun 2017, PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) berhasil membukukan laba bersih sekitar US$ 95 juta dan merupakan laba tertinggi selama periode 5 tahun ini. Hal tersebut terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PGE Tahun Buku 2017, yang diselenggarakan di Menara Cakrawala, pada Rabu (21/3/2018).
Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin menyatakan, apa yang telah disampaikan di RUPS, diterima dengan baik oleh pemegang saham. Demikian pula dengan RKAP 2017 yang telah diselesaikan, termasuk pencapaian laba yang sesuai dengan apa yang dite¬tapkan.
“Kami selalu berupaya maksimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Kinerja tahun 2017 merupakan salah satu yang terbaik dengan capaian target laba di atas rata-rata. Ini tidak lepas dari dukungan para pemegang saham, dewan komisaris dan seluruh stakeholder,” kata Irfan.
Pada 2018, PGE akan fokus kepada dua area geothermal, yakni Proyek Karaha Bodas dengan kapasitas 1 x 30 MW yang diperkirakan akhir Maret 2018 sudah dapat beroperasi, dan Proyek Lumut Balai dengan kapasitas 55 MW yang diperkirakan beroperasi pada Oktober 2018.
“Dengan beroperasinya area Karaha, total kapasitas terpasang PGE adalah 617 MW. Yaitu, terdiri dari Kamojang - Jawa Barat 235 MW, Lahendong - Sulawesi Utara 120 MW, Ulubelu - Lampung 220 MW, Sibayak - Sumatera Utara 12 MW dan Karaha - Jawa Barat 30 MW,” jelas Irfan.•HARI/FT. KUN