Jakarta - Pertamina Geothermal Energy (PGE) melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Geothermal New Zealand (GEONZ). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PGE Slamet Riadhy dengan Chairman GEONZ Michael Allen disaksikan oleh Menteri ESDM RI Jero Wacik dan Menteri Perdagangan Selandia Baru Tim Groser di Kementerian ESDM RI Jakarta, Selasa (17/4).
Adapun jenis kerja sama kali ini meliputi pembangunan laboratorium panas bumi yang dioperasikan secara bersama; penelitian bidang geologi , geofisika dan cadangan regional bersama; bantuan implementasi acid brine treatment di lapangan Lahendong; bantuan peningkatan kualitas sumber daya manusia PGE yang meliputi pelatihan dan pendidikan lebih lanjut di Universitas Aucland; dan memasilitasi kerja sama antara perusahaan panas bumi Indonesia dan Selandia Baru.
Bagi PGE, kerja sama ini merupakan tahap kedua karena sebelumnya pada 1972-1980 kerja sama telah dilakukan dengan diresmikannya Kamojang 1 (30MW) pada tahun 1983. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini dapat menjadikan PGE sebagai pusat dan produsen panas bumi terbesar di Indonesia maupun regional pada tahun 2015-2016 mendatang. Geothermal New Zealand (GEONZ) merupakan asosiasi dari 32 perusahaan di Selandia Baru dan lembaga-lembaga yang bergerak di bidang panas bumi dengan pengalaman yang cukup baik di dalam maupun luar negeri.