JAKARTA - Direktur Perencanaan Investasi & Management Risiko Pertamina, M. Afdal Bahaudin menjadi pembicara dalam seminar “Mendorong BUMN Go International” yang diselenggarakan oleh Investor Daily Indonesia, di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Selasa (26/8).
Turut dihadiri pula Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama Telkom, Arief Yahya yang masing-masing memaparkan peranan dan strategi koorporasi nasional untuk menjadi korporasi global.
Dalam kesempatan seminar tersebut, Afdal memaparkan bagaimana strategi Pertamina dalam mendorong “Go International”. Pada sektor hulu migas, Pertamina melakukan strategi partner, merger dan akuisisi dalam rangka peningkatan kapabilitas Pertamina serta ekspansi lapangan minyak untuk meningkatkan produksi dan cadangan minyak Pertamina dan Indonesia.
“Di sektor hulu ini target 30 persen produksi migas dari luar negeri melalui kegiatan akusisi. Pertamina berpartner dengan internasional maupun national oil company, merger dan akuisisi lapangan dengan selektif dan akuisisi lapangan minyak produksi di beberapa target area,” ungkap Afdal.
Dikatakan oleh Afdal, saat ini pertumbuhan produksi minyak Pertamina di luar negeri ada pada lapangan minyak di Algeria dan Irak. Diperkirakan tahun 2014 hingga 2018 setiap tahunnya akan terus terjadi kenaikan produksi sebesar 7 persen.
Sedangkan untuk sektor hilir, Pertamina juga melakukan “Go International” melalui strategi ekspansi, akuisisi dan kerja sama strategis dengan partner internasional. Untuk Refinery dilakukan peningkatan kapasitas dan pembangunan kilang yang kompetitif secara ekonomis untuk memenuhi kebutuhan domestik yang kian meningkat.
“Petrochemical akan melakukan Joint Venture Marketing dan JV Manufacturing yang tujuannya menjadi pemain petrochemical terbesar di Indonesia dengan penguasaan market share sebesar 30 persen,” ujarnya.
Pertamina juga melakukan ekspor pelumas sehingga menjadi pelumas terkemuka di wilayah Asia. Ekspansi Internasional Avtur Pertamina dilakukan melalui skema CONCODELCO (CONtracting COmpany DELivering COmpany).
Karena itu, Afdal mengharapkan dukungan pemerintah, yaitu membangun hubungan kerja sama dan lobi ke para pembuat keputusan, dukungan pengurangan dividen untuk usaha ekspansi, kebijakan untuk kegiatan hedging dan pemberdayaan peran Kedutaan Besar RI untuk peningkatan hubungan bisnis. “Dibutuhkan juga dukungan sektor keuangan untuk pembiayaan,dan lain-lain,” tambah Afdal.•IRLI