JAKARTA – Satu lagi stakeholders mengakui kinerja Pertamina Group. Kali ini, La Tofi School of CSR menganugerahi 34 penghargaan untuk unit operasi dan anak perusahaan Pertamina dalam ajang Indonesia Green Awards (IGA) 2018, yang diadakan di Hotel Kempinski Indonesia, Jakarta, pada Rabu (25/4/2018). Penghargaan tersebut diberikan kepada Vice President CSR & SMEPP Pertamina Agus Mashud yang dinobatkan sebagai salah satu eksekutif milenium serta Pertamina EP (PEP) dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang dinobatkan sebagai The Best Indonesia Green Awards 2018. Selain itu, PEP juga meraih 24 penghargaan dalam 6 kategori, PGN enam penghargaan, dan PDSI meraih satu penghargaan.
“Ini menjadi salah satu prestasi yang sangat bagus di tengah upaya kita meningkatkan inisiasi program CSR untuk masyarakat. Apalagi dua anak perusahaan Pertamina, PEP dan PGN dinobatkan sebagai The Best Indonesia Green Awards 2018. Selain itu, PDSI juga mendapatkan Indonesia Green Awards. Tiga representasi anak perusahaan menjadi salah satu bukti bahwa implementasi program CSR kita semakin meningkat,” ujarnya.
Ia berharap, ke depannya, kiprah CSR Pertamina Group lebih banyak mendapat pengakuan dari stakeholders. “Kita tidak boleh terlena dengan prestasi ini, tapi harus menjadi challenge untuk terus berkarya sehingga masyarakat juga akan mengapresiasi dan memberikan dukungan terhadap operasi anak perusahaan,” imbuh Agus.
Selain menerima penghargaan Eksekutif Milenium untuk VP CSR & SMEPP, enam kategori lainnya yang diraih Pertamina Group, yaitu Penyelamatan Sumber Daya Air, Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi, Mengembangkan Keanekaragaman Hayati, Mempelopori Pencegahan Polusi, Mempelopori Pencegahan Polusi. Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu, serta Mengembangkan Rekayasa Teknologi Energi Baru dan Terbarukan.
Penentuan peraih penghargaan IGA 2018 ini dilakukan oleh tim penilai, yang terdiri dari La Tofi, Chairman The La Tofi School of CSR; Prof. Ibnu Hamad, Guru Besar Komunikasi Universitas Indonesia; Ngakan Timur Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian; Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM; dan Jo Kumala Dewi, Direktur Kemitraan Lingkungan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.•ANDRE